Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wim: Turkmenistan Misterius

Kompas.com - 16/07/2011, 17:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih baru tim nasional Indonesia, Wim Rijsbergen, mengaku masih buta kekuatan Turkmenistan. Menurut Wim, Turkmenistan adalah negara misterius yang sangat sulit dianalisis.

"Garuda" akan melakoni dua laga kualifikasi Pra-Piala Dunia melawan Turkmenistan pada 23 dan 28 Juli mendatang. Wim yang tiba di Jakarta kemarin baru bisa memimpin timnas latihan secara penuh hari ini.

"Saya tak tahu apa pun tentang Turkmenistan. Hanya sedikit informasi tentang mereka. Jadi, kami harus melakukan segala yang mungkin untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang mereka. Untuk saat ini, Asisten Pelatih Rahmad Darmawan telah melihat timnas U-23 mereka. Dan, hanya itu yang kami punya sekarang," kata Wim di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu (16/7/2011).

"Periode ini terlalu singkat untuk melakoni pertandingan seperti ini. Ini bukan start yang bagus. Normalnya, Anda harus memiliki banyak video tentang lawan. Namun, tak banyak video tentang Turkmenistan. Ini adalah masalah besar," jelas pelatih asal Belanda tersebut.

"Jika Anda melawan negara seperti Turkmenistan, semua negara akan memiliki masalah yang sama. Jika Spanyol (juara dunia) juga melawan negara seperti Turkmenistan, mereka juga akan memiliki masalah yang sama seperti kami. Meski demikian, kami akan menghadapi masalah kami dan kami akan coba memberikan yang terbaik," ujar pelatih berusia 59 tahun tersebut.

Wim akan memilih 18 dari 25 pemain yang tersedia dari pelatnas untuk berangkat ke Turkmenistan pada 20 Juli mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com