BUENOS AIRES, KAMIS
”Jika Anda punya masalah dan Anda tak tahu solusinya, mengapa khawatir? Messi dapat mendatangkan banyak masalah bagi kami, dan tak akan sirna, apa pun yang akan kami lakukan untuk menghindarinya,” kata Tabarez di Buenos Aires, Kamis (14/7). ”Tetapi, ada banyak hal yang bisa kami lakukan, yang Messi atau pemain lain mana pun tidak mampu mencegahnya, yakni bagian identitas skuad ini, berupa tampil keras kepala, percaya diri bahwa kita mampu.”
Laga Argentina melawan Uruguay adalah duel perempat final paling seru terkait rivalitas kedua negara yang sudah puluhan tahun. Dua negara itu sama-sama mengantongi 14 gelar Copa.
Meski bukan laga final, duel itu bagaikan persaingan merebut gelar ke-15 bagi kedua tim. Dijuluki ”Clasico del Rio de la Plata”, laga tersebut diperkirakan bakal berjalan keras dan sengit jika mengingat rivalitas mereka.
Argentina enam kali juara Copa dari delapan kali jadi tuan rumah. Uruguay menggagalkan mereka juara pada dua kali kesempatan lain tuan rumah. Aroma balas dendam Argentina dan tekad pembuktian ulang Uruguay memanaskan laga.
Permainan Argentina membaik pada partai ketiga penyisihan grup saat mereka melibas Kosta Rika 3-0. Formasi tim pada laga itu kemungkinan dipertahankan pelatih Sergio Batista, yaitu duet Sergio Aguero-Gonzalo Higuain plus Angel Di Maria di sayap dan Messi dengan peran
Di sisi lain, Uruguay terlihat mengalami penurunan daya dobrak serangan tanpa diperkuat Edinson Cavani yang cedera saat memukul Meksiko 1-0. Meski demikian, Messi tetap melihat duet Diego Forlan-Luis Suarez berbahaya.
”Forlan pemain hebat dan kami semua tahu. Kami tidak bisa memberi dia celah (karena) tendangan kedua kakinya bagus (dan) mampu bekerja sama bagus dengan Suarez,” kata Messi.
Laga perempat final lain yang digelar Minggu dini hari WIB nanti Kolombia versus Peru. Kedua tim dalam beberapa tahun terakhir tidak terlalu sukses. Namun, Kolombia lebih diunggulkan. Mereka tim terakhir yang menggagalkan Brasil juara 2001, sukses yang saat itu memberi Kolombia satu-satunya trofi.