Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riedl: Saya Tahu Pemecatan Ini dari Media

Kompas.com - 15/07/2011, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan pelatih tim nasional, Alfred Riedl, mengaku tidak mempermasalahkan pemecatannya asal pengurus PSSI memberikan haknya. Ia hanya menilai keputusan yang dikeluarkan pengurus PSSI sebagai keputusan yang aneh. Riedl pun mengatakan, ia menerima berita pemecatan ini bukan dari pengurus PSSI, melainkan dari media.

"Pemecatan itu tidak masalah, tetapi waktu yang sudah mepet ini yang menjadi masalah. Ini keputusan yang aneh. Padahal, setelah meraih hasil baik di AFF 2010, saya mulai bisa lebih paham dengan kondisi pemain Indonesia. Sayang, saya tidak bisa melanjutkan tugas sampai akhir," kata Riedl ketika bertemu wartawan di FX Plaza, Jumat (15/7/2011).

"Sampai hari ini belum bertemu siapa pun dari pengurus baru PSSI. Saya tahu masalah pemecatan dari media, bukan pengurus PSSI. Yang saya bingung, apa alasan saya dipecat. Saya merasa dimusuhi oleh mereka," sambungnya.

Riedl membantah alasan pengurus PSSI yang memecatnya karena kontrak yang ia tanda tangani bukan dengan PSSI, melainkan dengan pihak personal. Ia menyatakan bahwa kontraknya sebagai pelatih tim nasional disepakati dengan wakil Ketua Umum saat itu (Nirwan Dermawan Bakrie), mantan Sekretaris Jenderal (Nugraha Besoes), dan Iman Arif sebagai wakil BTN.

"Kontrak saya dengan PSSI, buka personal. Saya tak akan mau menandatangani kontrak secara personal sebab, kalau ada masalah, saya tidak bisa ke FIFA," ungkapnya.

Meski demikian, Riedl tak mau langsung membawa masalah ini ke FIFA. Ia ingin menyelesaikan masalah dengan baik-baik, seperti ketika dia datang ke Indonesia.

"Yang harus diselesaikan adalah sisa gaji yang belum terbayarkan. Saya datang dengan baik, dan mau pergi dengan baik juga. Saya ingin berbicara dengan pengurus PSSI yang baru untuk menyelesaikan masalah ini," ujar pelatih asal Austria tersebut, yang kontraknya baru akan berakhir pada Mei 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com