Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Umum PSSI Harus Berani Tanda Tangan Pakta Integritas

Kompas.com - 09/07/2011, 12:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar di Solo, Sabtu (9/7/2011), diharapkan tidak hanya semata-mata memilih ketua umum PSSI periode 2011-2015. Namun, kongres harus melahirkan sesuatu radikal yakni kesediaan ketua umum, wakil ketua umum, anggota komite eksekutif terpilih menandatangi pakta integritas.

Hal tersebut disampaikan oleh pengamat sepak bola, Ari Junaedi. Salah satu pakta integritas yang dimaksud Ari adalah kesediaan ketua umum terpilih untuk mundur dari jabatannya jika terbukti dalam kepengurusannya nanti terlibat tindak pidana korupsi.

"Kita butuh sosok mendiang Baharuddin Loppa yang terkenal tegas, jujur, dan mementingkan kerja untuk memimpin PSSI. Kita tidak butuh orang yang lembek, korup, dan mementingkan kelompok. Untuk memimpin PSSI butuh orang nekat dan punya pandangan ke depan," tegas Ari Junaedi yang juga pengajar di Universitas Dokter Soetomo, Surabaya kepada Kompas.com.

Pakta integritas sebetulnya telah diembuskan oleh Save Our Soccer (SOS) dan Community Relation Netter Liga Indonesia (CORNEL), Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI), dan Aliansi Suporter Indonesia (ASI). Tawaran pakta integritas demi terpilihnya ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif yang memiliki integritas, di antaranya tidak korupsi, tidak punya kepentingan politis, dan berkomitmen terhadap pembangunan sepak bola.

Berikut pakta Integritas yang disusun berdasarkan akumulasi permasalahan sepak bola Indonesia terkini.  1. Bahwa saya akan melaksanakan seluruh amanat Kongres PSSI tanggal 9 Juli 2011 dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.  2. Bahwa saya akan menaati hukum atau undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia, baik yang berhubungan dengan sepak bola maupun di luar sepak bola.  3. Bahwa saya akan melaksanakan tugas sebagai Pengurus Persatuan Sepak Bola Indonesia hanya untuk kepentingan kemajuan sepak bola Indonesia, bukan untuk kepentingan golongan atau kepentingan partai politik apa pun.  4. Bahwa saya tidak akan melanggar undang-undang atau hukum yang berlaku di Indonesia, baik yang berhubungan dengan sepak bola secara langsung, tidak langsung, maupun di luar hubungan dengan sepak bola.  5. Bahwa saya tidak akan melanggar statuta FIFA, statuta PSSI, maupun peraturan-peraturan lainnya yang mengikat dan harus dipatuhi oleh PSSI.  6. Bahwa saya tidak akan menggunakan kekayaan organisasi Persatuan Sepak Bola Indonesia di tingkat pusat maupun daerah, baik kekayaan yang berwujud maupun tidak berwujud, untuk kepentingan di luar kepentingan sepak bola Indonesia.  7. Bahwa saya bersedia untuk mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Pengurus PSSI apabila melanggar salah satu atau lebih dari apa yang saya nyatakan di atas, melalui mekanisme dan ketentuan yang berlaku di PSSI.  8. Bahwa saya siap melepas jabatan saya di instansi pemerintah, Pengda, dan Pengcab dan Klub yang ikut dalam kompetisi di lingkup PSSI sehingga tidak ada rangkap jabatan.  9. Bahwa saya bersedia keluar sebagai kader partai aktif dan hanya berkonsentrasi pada kepengurusan PSSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com