FIFA Minta Ketegasan Status LPI

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, mengungkapkan bahwa Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menekankan kembali agar Liga Premier Indonesia benar-benar di bawah PSSI.

"FIFA menekankan kembali agar Liga Premier Indonesia (LPI) benar-benar di bawah pengawasan sistem PSSI, bukan hanya retorika atau ungkapan belaka," kata Agum dalam konferensi pers di kantor PSSI, Senin (6/6/2011). "KN sendiri sudah menulis surat kepada konsorsium penyelenggara LPI agar LPI benar-benar berada dalam pengawasan PSSI. Kami memilih ini karena LPI sudah berjalan. Ibarat bayi, dia sudah bisa berjalan. Sangat tidak bijak kalau kita hentikan," sambungnya.

Pada kesempatan yang terpisah, anggota KN yang juga Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) PSSI Djoko Driyono membenarkan bahwa KN sudah mengirimkan surat kepada pengelola LPI. Djoko mengungkapkan bahwa surat itu dikirim pada tanggal 28 Mei lalu.

"Surat itu adalah basic policy decision request agar pihak LPI memberikan penjelasan terilis soal pengelolan mereka. Kami harus memahami dulu anatomi LPI itu seperti apa. Baik dari segi komersial, maupun teknis. Kalau semuanya sudah terinci, baru kita mengagendakan pertemuan dengan LPI untuk melakukan dialog," ungkap Djoko. "FIFA sudah me-request status LPI, strongly request. Mereka meminta status LPI sudah tertuang dalam surat keputusan. Jadi, sebelum 30 Juni, KN dan pihak LPI sudah harus mencapai kesepakatan," ujarnya lagi.

Ia menambahkan, "Tapi kami harus hati-hati terhadap kewenangan kami. Posisi di KN hanya me-recognize LPI, tetapi kami tidak bisa menjadikan LPI sebagai properti PSSI karena itu kewenangan anggota PSSI dalam kongres."

Ketika ditanya apakah pihak LPI sudah membalas surat dari KN, Djoko menjawab, "Belum, tapi mereka sudah menyiapkan. Sebelumnya mereka juga sudah meminta kami untuk mengagendakan pertemuan."