zurich, senin
Warner dan Mohamed Bin Hammam diskors dari seluruh kegiatan sepak bola oleh Komite Etik FIFA yang diketuai Petrus Damaseb. Pemeriksaan lanjutan atas tuduhan penyuapan oleh Warner dan Bin Hammam akan dilakukan oleh tim pemeriksa forensik. Warner dan Bin Hammam akan mengajukan banding atas hukuman ini.
Adapun Sepp Blatter lolos dari penskorsan dan terus melaju dalam pemilihan presiden FIFA pada kongres 1 Juni. Blatter akan menjadi calon tunggal setelah Hammam mengundurkan diri dari pencalonan.
Warner, yang marah dengan hukuman itu, mulai membuktikan ancamannya tentang ”tsunami sepak bola”. Presiden CONCACAF ini mengungkapkan sejumlah tuduhan yang memojokan Valcke dan Blatter.
Warner menyebarkan e-mail yang dikirimkan Valcke pada 18 Mei kepada dirinya. E-mail itu menyebutkan, Hammam ”membeli” Piala Dunia.
”Saya menulis ke Valcke, memberi tahu dia, antara lain, bahwa hasil pemilihan dapat menyebabkan perpecahan di Arab, yang dapat kita rasakan sekarang, dan saya akan meminta Bin Hammam mengundurkan diri dari persaingan,” ujar Warner.
”Kemudian Jerome membalas dan saya kutip: ’Untuk MBH (Mohamed Bin Hammam), saya tidak pernah memahami mengapa dia maju. Apakah benar dia berpikir memiliki peluang atau hanya sebagai cara ekstrem untuk menunjukan bahwa dia sudah tidak senang lagi dengan JSB (Joseph Sepp Blatter). Atau dia berpikir Anda bisa membeli FIFA seperti mereka membeli WC (Piala Dunia)’,” ujar Warner.
Valcke mengonfirmasi kebenaran e-mail itu pada Senin. Ia mengatakan, Warner hanya memublikasikan sebagian isi e-mail. ”Itu e-mail pribadi dan kami akan membahasnya. Dia mengirim e-mail kepada saya, menanyakan apakah saya menginginkan itu (Bin Hammam maju). Dia bilang, saya harus meminta Bin Hammam mundur,” ujar Valcke.
Bin Hammam menanggapi tuduhan Valcke itu dengan emosional. ”Anda seharusnya menanyakannya kepada Jerome Valcke apa yang dia pikirkan. Saya tidak tahu mengapa dia menyatakan hal itu,” ujar Bin Hammam kepada BBC.
Warner juga mengungkapkan, Blatter memberikan hadiah uang senilai 1 juta dollar AS (sekitar Rp 8,5 miliar) yang belum disetujui oleh komite finansial kepada CONCACAF.
”Saya mengindikasikan pada Kongres Miami, 3 Mei, Blatter memberi hadiah 1 juta dollar AS kepada CONCACAF untuk dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan. Ini membuat marah Presiden (UEFA) Michel Platini dan dia menghampiri Valcke untuk memprotes Blatter yang tak memiliki izin dari komite finansial untuk memberikan hadiah itu,” ujar Warner di The Guardian.
Warner juga mengindikasikan Blatter membagi-bagikan laptop dan proyektor kepada semua asosiasi anggota dari Karibia dan tidak pernah ada keberatan sampai saat ini.