Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agum Akan Sampaikan Isi Hati Rakyat Indonesia kepada FIFA

Kompas.com - 23/05/2011, 22:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menyatakan, pihaknya akan segera membuat laporan pertanggungjawaban untuk diserahkan kepada FIFA. Nantinya, ujar Agum, di dalam laporan tersebut akan dicantumkan harapan bangsa Indonesia untuk tidak terkena sanksi.

Indonesia memang terancam mendapat sanksi dari FIFA karena kisruh PSSI yang berkepanjangan. Bahkan, Kongres PSSI yang berlangsung pada 20 Mei lalu berakhir deadlock.

Ketika itu, Agum menghentikan kongres karena menilai sudah tidak kondusif. Deadlock-nya kongres yang seharusnya menentukan siapa ketua umum, wakil ketua umum, dan sembilan anggota exco PSSI periode 2011-2015 ini membuat sepak bola nasional terancam dapat sanksi dari FIFA.

KN sendiri rencananya akan berangkat ke Swiss pada 27 Mei mendatang. Diharapkan, pada 29 Mei, mereka sudah bertemu dengan Presiden FIFA Sepp Blatter untuk menyampaikan beberapa hal.

"Tak ada cara lain, kami akan segera membuat laporan mulai dari mendapat mandat pada 4 April hingga kongres pada 20 Mei. Laporan ini harus lengkap. Nanti di bawah laporan ini, kita sampaikan bagaimana harapan dan saran kepada FIFA," jelas Agum di kantor PSSI, Senin (23/5/2011).

"Surat pertanggungjawaban ini akan kami bawa sendiri ke markas FIFA di Zurich. Saya juga sudah meminta kepada Thierry Regennas untuk bisa bertemu dengan Presiden FIFA Sepp Blatter. Saya akan sampaikan ungkapan hati dari masyarakat Indonesia, terutama aspirasi dari APSI," sambungnya.

Ia menambahkan, "Dengan harapan, walaupun berat, FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada sepak bola kita. Mudah-mudahan ini bisa dipertimbangkan. Walau peluangnya sangat kecil, tapi ini harus saya usahakan. Kalaupun, buruknya, kita tetap terkena sanksi, saya akan upayakan kita terkena sanksi yang ringan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com