Van der Sar Tak Mau seperti Van Bronckhorst-Zidane

MANCHESTER, KOMPAS.com — Kiper Manchester United asal Belanda, Edwin van der Sar (40), mengaku ingin pensiun dalam kejayaan, tidak seperti yang terjadi pada rekan senegaranya, Giovanni van Bronckhorst, dan legenda Perancis, Zinedine Zidane.

Van Bronckhorst berpeluang mengakhiri kariernya dengan menjuarai Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Namun, Van Bronckhorst akhirnya pensiun sebagai runner-up.

Adapun Zinedine Zidane juga pensiun setelah bersama Perancis kalah adu penalti dengan Italia di final Piala Dunia 2006 Jerman. Itu masih ditambah insiden perkelahiannya dengan bek Italia, Marco Materazzi.

Van der Sar, menurut ia sendiri, akan pensiun setelah final Liga Champions melawan Barcelona, 28 Mei mendatang. Ia mengaku berharap tidak berakhir seperti Van Bronckhorst.

"Ini akan menjadi pertandingan terakhirku. Bukan karena masalah fisik yang membuat Anda harus berhenti. Juga bukan karena Anda tak bisa bersaing dalam sesi latihan, tetapi karena pada titik tertentu, Anda harus membuat keputusan," ujar Van der Sar.

"Pada titik tertentu, Anda tahu Anda tak bisa terus mengalami kemajuan atau tetap di level yang sama. Anda hanya berharap membuat keputusan yang tepat."

"Aku akan berusaha dan pergi dengan cara berbeda. Pertandingan terakhir temanku, Giovanni van Bronckhorst, adalah final Piala Dunia musim lalu. Keduanya (Van Bronckhorst  dan Zidane) tak beruntung, jadi mari berharap ini aku beruntung dan berhasil menjadi juara."

"Frank Rijkaard memainkan pertandingan terakhirnya pada final Liga Champions 1995 (bersama Ajax melawan AC Milan) dan menang. Ia telah bermain beberapa tahun bersama Milan dan meraih segalanya di sana, tetapi kemudian ia kembali dan sukses bersama Ajax."

"Aku diberitahu bahwa ketika Frank Rijkaard menjelang pensiun, ia tinggal di lorong selama tiga atau empat pekan mencurahkan segalanya untuk fokus pada pertandingan terakhirnya. Untukku, tidak seperti itu," paparnya. (TEL)