JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai bertemu dengan pengurus Arema Malang, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menyatakan, Arema terlilit masalah finansial. Namun, menurutnya, Arema membutuhkan bantuan pertama-tama dari diri sendiri.
Saat ini Arema sudah mempunyai utang Rp 5,6 miliar. Tidak hanya itu, para pemain juga belum menerima gaji selama 1,5 bulan. Rencananya, Arema akan dilelang dengan harga lebih dari Rp 20 miliar dan sudah ada sembilan calon investor yang siap menyelamatkan Arema dari kehancuran.
"Tanggal 4 (Mei) kemarin saya ke Malang untuk melakukan dialog dengan orang-orang yang duduk di kepengurusan (Arema), baik itu orang yayasan maupun orang perusahaan. Yang saya lihat, Arema mengalami masalah finansial," kata Joko ketika menghadiri peresmian Indonesia All Team Challenge yang diselenggarakan Milan Camp Junior di Jakarta, Sabtu (7/5/2011).
Selain terlilit masalah finansial, Arema juga diterpa masalah internal, misalnya mundurnya ketua, sekretaris yayasan, dan direktur utama PT Arema yang juga mengundurkan diri. Lantas, bagaimana jalan keluar masalah ini?
"Sebenarnya tak ada yang bisa memberi pertolongan kepada Arema kecuali dari internalnya sendiri. Kami dari PT Liga merekomendasikan dua tahap kepada Arema," jelas Joko.
"Yang pertama dari sisi internalnya. Arema harus membenahi struktur maupun personal. Hanya dengan cara itu investor mau bernegosiasi. Sekarang orang mau menolong Arema, tapi dengan siapa mereka melakukan kesepakatan."
"Yang kedua, mereka harus membuat business plan soal financial planning. Kalau mereka mau menjual, rencananya apa? Itu agar prospeknya tidak sederhana. Jadi orang kalau mau beli Arema, tahu prospek dan risikonya. Jadi orang bisa berpikir jernih dalam rencana membeli Arema. Jadi yang bisa membantu Arema hanya mereka sendiri," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.