MALANG, KOMPAS.com — Sejak Kamis (5/5/2011), klub juara bertahan Indonesia Super League (ISL), Arema Indonesia, resmi ditawarkan ke publik. Klub ditawarkan untuk mengatasi krisis finansial yang menimpa tim berjuluk "Singo Edan" tersebut.
Di lingkungan manajemen Arema, santer dikabarkan bahwa sudah ada tiga investor yang siap membeli Arema. "Yang saya tahu sudah ada tiga investor yang siap membeli Arema. Di antaranya, Bakrie Group, MNC Group, dan Arifin Panigoro," aku sumber Kompas.com yang juga pengurus Arema, dan mewanti-wanti namanya agar dirahasiakan.
Namun, pria yang dekat dengan awak media itu mengaku, dari tiga calon investor itu, menurut kabar, hanya satu calon investor yang bisa memenuhi syarat dari Ketua Yayasan Arema M Nur dan pendiri Arema, Lucky Acub Zainal alias Sam Ikul. Bakrie Group tidak bisa memenuhi syarat karena tak berkenan jika markas Arema tetap di Malang. Sementara itu, untuk Arifin Panigoro, pihak Arema khawatir klub tersebut kelak tidak lagi bermain di kompetisi resmi FIFA, yakni di ISL.
"Calon investor yang memungkinkan adalah MNC Group. Katanya, home base Arema akan tetap berada di Malang dan pihak Arema sendiri tak khawatir dengan kemungkinan klub akan berpindah dari kompetisi ISL," katanya, Jumat (6/5/2011).
Presiden Kehormatan Arema yang juga Bendahara Yayasan Arema, Rendra Krisna, mengatakan bahwa siapa pun berhak untuk membeli Arema asal ia mampu dan uangnya tersedia. "Bisa siapa saja. Apa itu Grup Bakrie, Pak Arifin Panigoro, atau investor lainnya," katanya.
Bupati Malang ini mengatakan, peluang dibuka lebar-lebar. "Bisa juga investor asing, kalau tertarik. Silakan saja," katanya singkat saat dihubungi via telepon.
Di tempat berbeda, ditemuai Kompas.com seusai latihan di Lapangan Abdurrahman Saleh, Kabupaten Malang, salah satu pemain Arema, Fakhrudin, mengatakan bahwa siapa pun yang membeli Arema nanti tak akan menjadi masalah.
"Pemain akan tetap bermain secara profesional. Hal ini tak akan mengganggu para pemain. Yang penting, saat ini gaji pemain bisa terpenuhi dengan baik, tidak seperti saat ini. Banyak pemain yang mengeluh soal keterlambatan gaji itu," katanya.
Sekadar informasi, utang Arema kini sudah senilai Rp 5,6 miliar. Gaji pemain sudah tidak dibayar selama 1,5 bulan. Sebanyak 31 karyawan Arema juga belum menerima gaji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.