Ketika Barcelona memastikan melaju ke final setelah bermain seri 1-1 dengan Real Madrid pada laga kedua semifinal Liga Champions, Selasa (3/5), para pemain Barcelona dengan penuh kegirangan bersama-sama mengangkat seorang rekan mereka di atas kepala dan melempar-lemparkannya ke atas ibarat bola.
Pemain yang mereka angkat itu adalah Eric Sylvain Abidal, yang malam itu tampil kembali bersama timnya. Dia beristirahat sekitar dua bulan setelah menjalani operasi tumor di liver.
”Bercampurnya semua emosi berawal dari fakta tim melaju ke final. Namun saya harus mengakui, ini adalah hari pengecualian yang sangat istimewa buat saya setelah apa yang saya harus lalui,” ucap Abidal.
Pemain kelahiran Lyon, Perancis, 11 September 1979, ini memiliki tempat istimewa di Barcelona. Dia bergabung dengan kesebelasan Catalan itu pada musim 2007/2008 untuk menggantikan pemain Belanda, Giovanni van Bronckhorst.
Di skuad asuhan Pep Guardiola, Abidal ditempatkan sesuai dengan spesialisasinya sebagai pemain belakang kiri yang mudah bertukar tempat menjadi pemain belakang tengah.
Pemain dengan tinggi badan 186 cm ini cukup aktif membantu kawan-kawannya menyerang dari sayap dan tidak kesulitan untuk segera berlari kembali ke pos pertahanannya.
Abidal tak pernah menyangka, ketika dia memeriksakan diri untuk cek kesehatan rutin, dokter menemukan ada masalah di livernya. Belakangan dipastikan di organ penting tubuhnya itu terdapat tumor yang harus segera diangkat karena bisa membahayakan jiwanya.
Maka, pada 18 Maret 2011 Abidal menjalani operasi dengan diiringi doa dari semua kawannya di klub Barcelona, bahkan juga dari Cristiano Ronaldo yang bermain di Real Madrid, seteru abadi Barcelona.
”Ini adalah waktu tersulit yang pernah saya alami di klub, tetapi Abidal akan bisa melaluinya karena secara mental dia adalah orang terkuat yang saya kenal,” ucap kapten Barcelona, Xavi Hernandez, mewakili timnya.
Untunglah tumor itu bukan tumor ganas sehingga Abidal bisa dengan cepat memulihkan kembali kesehatannya.
Sebagai pemain belakang yang tangguh, Abidal telah membuktikan ketangguhan dia melawan penyakit yang diderita. Jika di lapangan dia beberapa kali dikenai kartu merah, mudah-mudahan untuk kesehatannya tidak akan ada kartu merah.(AP/Reuters/OKI)