BARCELONA, KOMPAS.com — Pemain belakang asal Brasil, Daniel Alves, merasa bangga dengan klubnya, Barcelona. Menurut dia, Madrid harus belajar bersikap seperti Barca. Artinya, Madrid harus bisa menerima kekalahan dengan lapang dada. Hal ini diungkapkannya terkait dengan protes dari kubu Madrid setelah gagal masuk final Liga Champions hari Selasa kemarin.
Meskipun kedudukan 1-1, Barcelona tetap ke final dengan agregat 3-1 setelah pada laga pertama mereka menang 2-0 di Santiago Bernabeu. Sementara pada laga kedua di Nou Camp, kedudukan berakhir 1-1. Dengan begitu, secara otomatis Barca melaju ke final melawan pemenang pertandingan antara Manchester United dan Schalke 04, Rabu malam atau Kamis (5/5/2011) dini hari WIB.
Seperti pertemuan sebelumnya di Madrid, pertandingan di Barcelona juga penuh kontroversi. Gol yang dibuat Gonzalo Higuain ke gawang Barca dianulir wasit Frank D Bleeckere. Pemain Madrid mengeluhkan keputusan tersebut.
Namun, menurut Alves, kubu Madrid seharusnya jangan terlalu banyak melakukan komplain, mengeluh, dan belajar menerima kekalahan. Hal ini diutarakannya terkait juga dengan kejadian pekan lalu saat Madrid memprotes keputusan wasit yang memberi kartu merah kepada Pepe.
"Setelah final Copa del Rey (Madrid menang 1-0), kami toh bisa menerima kekalahan dengan lapang dada. Kami kalah karena mereka mencetak lebih dari satu gol dibandingkan dengan kami. Itulah perbedaan Barca dan klub lain," ujarnya dengan bangga.
Selain itu, Alves juga mengekspresikan kebahagiaannya atas keberhasilan Barca mencapai partai final Liga Champions. "Sepak bola telah memberikan penghargaan bagi kami," ujarnya.
Barcelona terakhir mencapai final Liga Champions tahun 2008-2009. Saat itu mereka menang melawan Manchester United dengan skor 2-0.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.