MADRID, KOMPAS.com — Pelatih Real Madrid Jose Mourinho mengatakan, jika Barcelona sampai menjuarai Liga Champions, itu merupakan skandal Bernabeu. Ini berkaitan dengan duel Barcelona versus Madrid pada laga pertama perempat final Liga Champions di Santiago Bernabeu, Spanyol, Rabu (27/4/2011).
Pertandingan itu dipimpin oleh wasit Wolfgang Stark dan dimenangkan Barcelona 2-0. Sepasang gol diciptakan oleh Lionel Messi pada menit ke-76 dan ke-87.
Pertandingan juga diwarnai insiden kartu merah yang diterima bek Madrid, Pepe, pada menit ke-60 atas pelanggaran kepada Dani Alves.
"Saya belum mengatakan apa pun soal wasit. Saya hanya tertawa dan bersorak. Saya hanya punya satu pertanyaan, yaitu kenapa?" ujar Mourinho.
Mourinho pun mengungkit sejumlah pertandingan yang melibatkan dan dimenangkan Barcelona.
"Kenapa Tom Henning Ovrebo (wasit yang memimpin duel Chelsea vs Barcelona pada laga kedua semifinal 2008-2009), kenapa Massimo Busacca (wasit yang memimpin duel Arsenal vs Barcelona pada laga kedua 16 besar musim ini), mengapa Stark?" ujarnya.
"Dalam setiap semifinal, peristiwanya selalu sama. Kita bicara soal tim yang jelas fantastis. Mengapa Chelsea tak masuk final? Kenapa Inter Milan harus diselamatkan oleh keajaiban?"
"Ketika kedudukan masih 0-0 (pada laga kedua itu), kami akan memasukkan Ricardo Kaka menggantikan Lassana Diarra (sebelum Pepe diusir). Saya tak tahu apakah ini kekuatan (Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol) Angel Villar di UEFA atau Unicef, tetapi saya tak mengerti," kata Mourinho.
"(Pelatih Barcelona) Josep Guardiola adalah pelatih yang fantastis, tetapi ia memenangi Liga Champions yang membuat saya malu dengan skandal Stamford Bridge (markas Chelsea). Tahun ini, jika ia memenangi Liga Champions, ini akan menjadi skandal Bernabeu," tuturnya.
Mourinho pernah menukangi Chelsea pada 2004-2007. Meski polemik Ovrebo terjadi ketika Chelsea ada di tangan Guus Hiddink, Mourinho mengklaim Chelsea saat ini adalah warisannya mengingat skuad saat itu tak banyak berubah dari saat ditinggalkannya.