JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wajah lama pengurus PSSI di masa kepengurusan Nurdin Halid mewarnai daftar bakal calon Komite Eksekutif atau Exco PSSI hingga hari terakhir pencalonan, Sabtu (23/4). Beberapa dari mereka adalah mantan anggota Komite Eksekutif PSSI yang ”dibekukan” FIFA untuk digantikan Komite Normalisasi.
Sesuai daftar bakal calon (balon) ketua umum (ketum), wakil ketum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI yang dirilis situs PSSI (www.pssi-football.com), beberapa pengurus di era Nurdin itu seperti Syarif Bastaman, Iman Arif, Rahim Soekasah, dan Agusman Effendi (balon ketum).
Mereka juga diajukan untuk balon waketum dan anggota Komite Eksekutif, selain nama-nama lain seperti Bernard Limbong, Mahfudin Nigara, Iwan Budianto, Hinca IP Pandjaitan, Subardi, Ibnu Munzir, Muhammad Zein, Mafirion, Togar Manahan Nero, Ferry Paulus, Andi Darussalam Tabusalla, dan Syauqi Soeratno.
Melalui keputusan terbaru pada 21 April lalu, FIFA hanya mencekal empat nama dari pencalonan anggota Komite Eksekutif 2011-2015, yakni Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro. Hingga pukul 20.45 WIB semalam, tak ada yang mencalonkan Nurdin.
Tiga figur tercekal lain tetap dicalonkan meski nama mereka di situs PSSI ditandai keterangan ”tidak bisa dicalonkan”, dengan suara dukungan kepada Toisutta sebagai balon ketum PSSI mencapai 91 suara dan Arifin sebagai balon waketum PSSI 87 suara.
Pencalonan ditutup tengah malam tadi pada pukul 24.00 dan para balon akan diverifikasi Komite Normalisasi—selaku Komite Pemilihan—hingga 29 April mendatang. Kongres untuk memilih ketum, waketum, dan anggota Komite Eksekutif FIFA dijadwalkan 20 Mei atau sehari sebelum tenggat yang ditetapkan FIFA.
Pertemuan di Jember
Di Jember, sebanyak 17 pengurus klub sepak bola pemilik suara sah se-Jawa Timur berkumpul untuk menyatukan pandangan terkait dukungan kepada kandidat calon ketum PSSI pada kongres 20 Mei.
”Kami ingin suara dari 17 pemilik klub dan pengurus provinsi PSSI Jatim menjadi satu dan mendukung perubahan,” kata Mujiono dari Gresik Putra kepada wartawan di Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Mereka tidak ingin dipecah atau dipengaruhi oleh orang yang ingin mencari muka dan bertindak sebagai makelar. Mereka punya dukungan suara yang akan disampaikan sendiri kepada calon kandidat yang siap melakukan perubahan dan memajukan persepakbolaan di Tanah Air.
Menurut Syafii dari Gresik United, orang yang berani melakukan perlawanan demi kemajuan persepakbolaan nasional saat ini adalah George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP). ”Oleh sebab itu, kami ingin pemilik suara riil ini menyamakan persepsi dan mendukung GT dan AP,” kata Syafii.
Ketua Persid Jember Sunardi menambahkan, pertemuan itu untuk menyatukan pendapat agar suara Jawa Timur jangan dipecah belah. Ia mengatakan, George Toisutta dan Arifin Panigoro harus tetap dipertahankan jika persepakbolaan Tanah Air ingin maju kendati ada larangan maju dari FIFA. (SIR/SAM).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.