JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi PSSI, Agum Gumelar, mengatakan, Presiden FIFA Sepp Blatter bersikap positif terhadap perkembangan PSSI.
Kepada wartawan, Agum menjelaskan panjang lebar mengenai kunjungannya ke markas FIFA di Zurich, Swiss, 19 April lalu. Pada awalnya, Agum mendapat janji untuk bertemu dengan Blatter pada pukul 10.30 waktu setempat. Namun, Thierry Regenass selaku Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi di FIFA minta bertemu Agum pada pukul 09.00.
"Waktunya dipercepat. Regenass meminta datang lebih awal untuk konsultasi dengan yang bersangkutan (Regenass)," ungkap Agum di ruang konferensi pers Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (21/4/2011).
"Saya jelaskan semua permasalahan, termasuk mengenai kongres tanggal 14 April. Saya mendengar masukan pemilik suara, saya sepakati pertemuan itu menjadi kongres. Tidak ada tekanan sama sekali," sambungnya.
Agum juga memaparkan argumennya tentang pencalonan Goerge Toisutta dan Arifin Panigoro yang diinginkan oleh mayoritas pemilik suara kepada Regenass. Sempat terjadi perdebatan di antara keduanya.
"Regenass tidak bisa terima. Saya sedikit bersikeras dengan dia. Saya jelaskan bahwa saya tidak punya interest. Misi saya adalah membawa sepak bola Indonesia kembali normal. Namun, di dunia ini banyak orang keras, termasuk dia," ucap Agum.
Agum melanjutkan, Regenass tetap bersikeras dengan pelarangan terhadap Toisutta dan Arifin untuk maju. Keputusan FIFA tetap sama dengan keputusan 4 April lalu. Setelah berdiskusi dengan Regenass, Agum kemudian diterima Blatter di ruangannya.
Ketika masuk, Agum mengaku kaget melihat bendera FIFA dan Indonesia disandingkan bersama. "Blatter memberi sambutan positif. Kami berdiskusi, saya laporkan semuanya dan beliau terima dengan baik, termasuk masalah empat kandidat. Mungkin setelah menerima laporan dari saya, Blatter tidak bisa langsung memutuskan. Tidak bisa saat itu juga. Beliau minta waktu 1-2 hari mengambil keputusan," katanya lagi.
FIFA pun melakukan rapat keesokan harinya. Pada Kamis (21/4/2011) siang, PSSI menerima keputusan resmi dari FIFA. Hasilnya, pasangan Toisutta dan Arifin tetap ditolak.
Agum pun mengaku sangat kecewa dengan hal ini dan minta maaf kepada keduanya karena gagal meloloskan nama mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.