MANCHESTER, KOMPAS.com — Manchester United dan Chelsea bertukar serangan dan ancaman selama 45 menit pertama duel leg kedua perempat final Liga Champions, di Old Trafford, Selasa (12/4/2011). Namun, tak ada gol tercipta selain dari yang dicetak Javier "Chicharito" Hernandez pada menit ke-43.
Sebagai pihak yang kalah agregat (0-1), Chelsea bermain agresif sejak menit awal. Di sisi lain, MU juga tak tinggal diam dan mencoba melebarkan jarak.
Sikap tak mau mengalah dari kedua kubu menghasilkan aksi saling serbu. Namun, selama 10 menit pertama masing-masing tim sama-sama melihat alur serangan mereka kandas di tengah jalan.
Chelsea akhirnya menjadi tim pertama yang menebar ancaman melalui dua eksekusi beruntun dari Nicolas Anelka dan Frank Lampard pada menit ke-14. Namun, sementara eksekusi Anelka meleset, tembakan Anelka mengarah tepat ke Edwin van der Sar, yang tanpa kesulitan menangkap bola.
MU bereaksi cepat membalas ancaman itu dengan sebuah tembakan jarak jauh Wayne Rooney pada menit ke-15. Meski akurat, tembakannya mengarah tepat ke pelukan Petr Cech.
MU sempat mengalami tekanan setelahnya. Sampai menit ke-25, mereka gagal menciptakan peluang dan bahkan terancam oleh empat tembakan pemain-pemain Chelsea. Untung bagi mereka, tak satu pun eksekusi Chelsea mengarah tepat ke sasaran.
MU membalas itu dengan sebuah tandukan Javier "Chicharito" Hernandez pada menit ke-26, yang membuat bola bersarang di gawang tim tamu. Namun, angka di papan skor tak beranjak dari angka 0-0 karena wasit menilainya off-side ketika menanduk umpan dari Wayne Rooney dan menganulir gol itu.
Momen menegangkan kembali terjadi di wilayah pertahanan MU pada menit ke-29. Saat itu Nemanja Vidic membuang bola. Namun, bola malah jatuh di kaki Anelka di sisi kiri pertahanan MU.
Sebelum Anelka menggiring bola masuk kotak penalti, Van der Sar memutuskan keluar sarang. Anelka berusaha menggoceknya, tetapi gagal. Van der Sar melakukan tekel yang membuat bola lepas dari penguasaan Anelka.
MU kemudian berusaha mengurangi tekanan lawan dengan permainan penguasaan bola. Dalam tempo yang lebih lambat dari sebelumnya, mereka bersikap sabar dalam menahan bola dan menggulirkan bola di sekitar kotak penalti MU.