Jakarta, kompas
”Semua akan
Dalam keputusan yang dirilis 4 April lalu, FIFA menyatakan, empat kandidat yang pernah ditolak Komite Banding pada 28 Februari 2011 tidak boleh lagi dicalonkan sebagai ketua umum (ketum) PSSI. Keempat kandidat itu adalah Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.
Sementara tak ada perdebatan soal status Nurdin, yang kepemimpinannya dinyatakan FIFA ”telah kehilangan seluruh kredibilitas dan tidak berhak lagi memimpin penyelesaian krisis sepak bola di Indonesia”, muncul perdebatan soal status tiga kandidat lain.
Hal itu pula salah satu poin yang dicuatkan 11 wakil ”Kelompok 78” pada jumpa pers di tempat sama sebelum Komite Normalisasi memberi keterangan kepada media. Menurut Wishnu Wardhana (Persebaya Surabaya) dan Yunus Nusi (Persisam Putra Samarinda), sesuai aturan, FIFA tidak berhak melarang ketiga kandidat—di luar Nurdin Halid— sebagai calon ketum PSSI.
”Kami legawa dengan keputusan FIFA (yang tak mengakui Komite Pemilihan dan Komite Banding hasil kongres di Pekanbaru). Namun, kami meminta Komite Normalisasi menjalankan roda organisasi (PSSI) sesuai aturan FIFA,” ujar Yunus.
”Kelompok 78”—saat ini
Komite Normalisasi telah menetapkan jadwal pendaftaran bakal calon ketum, wakil ketum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI pada 12-17 April. Anggota Komite Normalisasi, Joko Driyono, memaparkan, proses verifikasi para bakal calon itu berlangsung hingga 22 April dan proses banding hingga 27 April.
Dengan tahapan-tahapan tersebut, jika Toisutta, Arifin, dan Nirwan didaftarkan sebagai bakal calon ketum PSSI, ketiganya dapat berharap agar pertemuan Agum dengan Blatter yang dijadwalkan 19 April bisa menganulir keputusan FIFA soal pelarangan mereka untuk dicalonkan.
”Hal itu harus diputuskan Komite Normalisasi PSSI dengan mengacu pada Statuta PSSI,” demikian Bagian Media FIFA melalui surat elektronik saat menjawab pertanyaan wartawan terkait pencalonan ketiga kandidat itu, pada 7 April lalu.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.