Jika tidak ada keajaiban atau mukjizat pada perempat final leg kedua Liga Champions, Selasa (12/4) dan Rabu depan, formasi laga semifinal telah tergambar dari hasilhasil leg pertama pekan ini. Kemenangan dua tim Spanyol (Real Madrid dan Barcelona) bisa mempertemukan mereka pada ”el clasico” Eropa. Tim kejutan Schalke 04 juga siap mencetak sejarah, dengan MU calon lawan di semifinal.
”16
Laga
Meski duel
Jika hal itu benar-benar terjadi, bakal ada empat jadwal duel Barcelona versus Real Madrid—yang biasa diistilahkan ”el clasico”—selama kurang dari sebulan ke depan. Seperti ditulis Sid Lowe lewat Twitter,
Barca tidak jumawa
”Pemenang sudah dapat dipastikan dan mereka (Barcelona) bakal melaju (ke semifinal),” kata Mircea Lucescu, Pelatih Shakhtar, seusai laga di Nou Camp. ”Menurut saya, Barcelona tim terbaik dalam sejarah sepak bola,” kata Darijo Srna, kapten Shakhtar. ”Barcelona akan juara Liga Champions.”
Pernyataan Lucescu dan Srna tersebut mungkin terlalu prematur dan bahkan langsung ditepis kubu Barcelona yang tidak mau jumawa. ”Kami salah jika berpikir pertandingan telah berakhir,” ujar Andres Iniesta, gelandang pencetak gol pertama Barcelona, yang baru jadi ayah bayi perempuan.
Akan tetapi, jika melihat penampilan tim asuhan Pep Guardiola, ucapan Lucescu dan Srna beralasan. Barcelona terbukti tak tergantung pada satu-dua pemain untuk menjebol gawang lawan. Lima gol atas Shakhtar itu dicetak lima pemain berbeda. Selain oleh Iniesta, gol-gol itu disumbangkan Daniel Alves, Gerard Pique, Keita, dan Xavi.
Dari segi kualitas, permainan Barca juga tidak terbantahkan. Mereka menguasai 64 persen permainan dengan 17 kali tendangan (10 di antaranya tepat sasaran ke gawang). Satu hal lagi, Xavi dan kawan-kawan mencatat 671 umpan, hampir tiga kali lipat yang dilakukan pemain Shakhtar (286).