Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Kelam Inter Milan

Kompas.com - 07/04/2011, 04:21 WIB

Milan, Rabu - Tim dan suporter Inter Milan sedang mengalami pekan yang kelam. Setelah dihabisi 0-3 oleh AC Milan dalam derbi ”Della Madonnina” akhir pekan lalu, giliran klub Jerman, Schalke 04, membantai 5-2 pada laga pertama babak perempat final Liga Champions, Selasa (5/4).

Dua kegagalan ini langsung berdampak pada perjuangan Inter Milan meraih gelar. Kekalahan dari AC Milan untuk sementara melebarkan devisit poin mereka menjadi lima poin di klasemen Liga Serie A. Sementara kekalahan dari Schalke memberatkan langkah mereka mempertahankan gelar Liga Champions.

Untuk bisa lolos ke semifinal, Inter setidaknya harus menang dengan selisih empat gol saat tandang ke markas Schalke 04, pekan berikutnya.

Di babak perdelapan final, Inter sukses menekuk tim Jerman, Bayern Muenchen, dalam laga tandang. Bedanya, Inter hanya kalah 0-1 di kandang.

”Ini pekan yang mengerikan. Hal pertama yang harus kami lakukan adalah mendinginkan kepala kami. Tim ini cukup hebat, yang mereka butuhkan saat ini adalah istirahat dan memulihkan energi sebelum kembali ke lapangan,” kata Pelatih Inter Milan Leonardo.

Penampilan Inter di bawah Leonardo tampak jauh berbeda ketika dipegang Jose Mourinho. Melawan Schalke, pemain Inter terlalu memberi ruang gerak yang cukup bebas kepada pemain lawan di lini tengah. Situasi ini tidak pernah terjadi ketika Inter dipegang Mourinho.

Dalam beberapa kesempatan, Mourinho mengungkapkan kesuksesannya mengantar Inter menjadi juara musim lalu. Ia mengatakan, untuk bisa bersaing di Liga Champions, sebuah tim harus memerhatikan semua detail.

”Banyak hal terjadi dan beberapa elemen tidak bekerja. Secara teoretis, kami bermain dengan cara menutupi pertahanan untuk memicu serangan balik. Namun, pada tahap tertentu kami kehilangan keseimbangan karena berbagai alasan,” kata Leonardo memberi alasan.

Inter memulai pertandingan cukup bagus. Mereka bahkan unggul cepat lewat gol indah yang dicetak Dejan Stankovic. Tembakan first time dari lapangan tengah meluncur keras ke gawang Manuel Neuer.

Namun, enam belas menit berselang, Schalke mampu menyamakan kedudukan lewat Joel Matip.

Pendukung Inter kembali bergemuruh ketika Diego Milito mencetak gol pada menit ke-34. Akan tetapi, Schalke kembali merespons enam menit kemudian lewat gol Edu.

Babak kedua tetap berlangsung ketat. Namun, justru tim tamu yang bisa mengambil keuntungan lewat gol Raul Gonzalez pada menit ke-53.

Pemain Inter kian frustrasi setelah Andrea Ronocchia membuat gol bunuh diri pada menit ke-57. Belum lepas dari keterkejutan, Schalke membuat gol kelima lewat Edu pada menit ke-75.

”Memang agak tak realistis untuk membalikkan hasil ini di laga kedua, tetapi kami harus selalu optimistis,” kata Leonardo.

Presiden Inter Massimo Moratti memberi dukungan penuh kepada Leonardo. ”Penilaian saya terhadapnya tidak berubah. Saya tidak menyalahkan siapa pun karena tim kami sudah menunjukkan perlawanan. Ini memang menjadi pekan yang berat karena tidak mudah bagi pemain untuk memulihkan tenaga setelah bermain dalam laga derbi yang panas,” kata Moratti.

Madrid perkasa

Pada laga perempat final lainnya, klub raksasa Spanyol, Real Madrid, memperlihatkan keperkasaannya dengan melumat wakil Inggris, Tottenham Hotspur, 4-0 di Stadion Santiago Bernabeu. Empat gol Madrid dicetak Emanuel Adebayor (dua gol), Angel Di Maria dan Cristiano Ronaldo.

Selain mendapat kekalahan, Tottenham juga dirugikan dengan dikartumerahkan Peter Crouch setelah mendapat dua kali kartu kuning.

”Ini hari yang mengecewakan. Kami sudah kehilangan Aaron Lennon satu menit jelang kick off dan kami harus mengubah tim saat kami sudah meninggalkan ruang ganti. Lalu, kami kebobolan satu gol dan Crouch mendapat kartu merah,” kata Pelatih Tottenham Hotspur Harry Redknapp.

Tottenham juga mendapat kesialan lain dengan cederanya Gareth Bale dan Vedran Corluka. Bale menderita kram, sementara Corluka bermasalah dengan pergelangan kakinya.

Untuk bisa lolos ke semifinal, Tottenham harus menang setidaknya dengan selisih lima gol saat menjamu Madrid di Stadion White Hart Lane.

Di kubu Madrid, Pelatih Jose Mourinho mengingatkan para pemainnya bahwa perjuangan mereka belum berakhir.

”Saya tahu sepak bola Inggris dengan baik. Saya tahu mentalitas tim Inggris. Dalam budaya lain, ya (ini berakhir), tetapi dengan konsep sepak bola Inggris ini belum berakhir,” kata Jose Mourinho. Ia mengakui, kemenangan timnya tak lepas dari kartu merah Crouch. ”Saya sedikit menyesal karena jika 11 pemain lawan 11 pemain, laga ini akan menarik.”

(REUTERS/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com