JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi Liga Anak U-12 mulai bergulir. Pembinaan pemain usia dini yang selama ini terabaikan diharapkan bergairah kembali. Pembukaan Liga Anak U-12 ini berlangsung di lapangan Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (2/4/11). Kompetisi diikuti 16 sekolah sepak bola (SSB) yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Bersamaan dengan upacara pembukaan, anggota Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) menyatakan agar kepengurusan PSSI terpilih (2011-2015) bisa mencari terobosan baru untuk melakukan kerja sama pembinaan pemain usia muda melalui kompetisi antarsekolah sepak bola. Di samping itu, PSSI juga diminta memberikan program pelatihan kepada para pelatih pemain usia dini tanpa dipungut biaya.
"Sekolah sepak bola punya peran sangat strategis dalam melakukan pembinaan usia dini. Tidak bisa dinafikan peran mereka," ujar Taufik Jursal Effendi, Ketua ASSBI.
Satiman, Ketua SSB Garec’s, mengatakan, sepanjang keterlibatannya dalam pembinaan usia dini, tidak pernah ada bantuan dana dari PSSI. ”Semua dilakukan mandiri, dari orangtua, manajemen SSB, hingga para pelatih,” ujarnya.
Aturan baru
Dalam kompetisi ini, panitia menerapkan aturan yang dibuat Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Tim bertanding di lapangan berukuran 20 meter x 40 meter dengan waktu 2 x 15 menit.
Dede, salah satu panitia, menjelaskan, AFC menginginkan setiap anak yang terdaftar di panitia pertandingan bisa bermain. Oleh sebab itu, pelatih harus menyiapkan sedikitnya 18 pemain untuk bisa berkompetisi. Untuk dapat berlaga, satu tim harus mengirimkan 15 pemain.
"Sembilan orang berlaga pada babak pertama. Sembilan orang lainnya berlaga pada babak ke dua," paparnya.
Bila pada babak kedua salah satu pemain cedera, pelatih bisa mengganti pemain dengan pemain yang belum sempat dimainkan pada babak pertama.
Pada laga pertama, SSB Pespex hanya diperkuat 12 pemain. Jumlah tersebut berada di bawah jumlah minimal pemain yang dibolehkan sesuai dengan aturan AFC. ”Mereka akhirnya harus kalah WO,” kata Dede. (MHD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.