MILAN, KOMPAS.com — Kekalahan Inter Milan 0-3 dari dari seteru abadinya AC Milan menjadi pukulan telak bagi Leonardo. Tidak hanya itu, Leonardo juga harus rela dicap pengkhianat oleh pendukung Milan atau Milanisti pada pertandingan tersebut.
Leonardo memang pernah menjadi bagian penting dari AC Milan. Selama 13 tahun dia berkarier di sana. Pelatih asal Brasil itu pernah berkostum Milan 1997-2001 dan 2002-2003. Setelah itu, dia menjadi direktur Milan sampai akhirnya didaulat menjadi pelatih Milan pada 2009.
Cukup lama menganggur, Leo diangkat menjadi pelatih Inter Milan menggantikan Rafael Benitez pada 24 Desember 2010. Mau tak mau, Leo tidak bisa menghindar bertemu Milan dalam laga bertitel "Derby della Madoninna".
Alhasil, Leo yang berdiri di pinggir lapangan mengatur permainan Samuel Eto'o dan kawan-kawan terus mendapat ejekan dari Milanisti. Konsentrasi Leo pun sempat diusik dengan serangan sinar laser dari pendukung Milan.
Bahkan, suporter membentangkan spanduk besar dengan maksud menyindir Leo. Dalam spanduk tersebut tergambar Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci dengan tulisan "Guida Interista (Yudas Inter)".
Apa pendapat Leo terkait hal ini?
"Saya menghormati pendukung Milan. Saya mengetahui yang saya alami bersama mereka. Saya bangga dengan segalanya. Tidak ada untuk menganalisis hal itu. Aku melihat dan mendengar ucapan selamat datang yang mereka berikan. Namun, saya menghormati siapa pun," beber Leo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.