Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budayawan: PSSI Harus Jadi Lokomotif

Kompas.com - 02/04/2011, 10:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan Radhar Panca Dahana menyebut persepakbolaan nasional sebagai ikon persoalan bangsa saat ini. Maka, Radhar juga menyebut Ketua PSSI Nurdin Halid sebagai sumber kisruh pesepakbolaan nasional, karena sepak terjang Nurdin juga disebutnya sebagai sumber persoalan nasional, yaitu korupsi.

Oleh karena itu, untuk menanggulangi korupsi, PSSI yang harus memulainya. Korupsi yang diduga dilakukan Nurdin dan rezimnya di PSSI dinilai Radhar sebagai isu nasional. Pasalnya, korupsi juga terjadi di seluruh sektor dan para pelakunya tampak malah terus tampil di publik tanpa merasa bersalah.

"Kenapa sudah bertahun-tahun Nurdin masih bertahan? Ada apa dengan negeri ini. Padahal semua orang ingin dia turun. Saya kira, banyak juga Nurdin-Nurdin di tempat lain. PSSI harus jadi lokomotif," ungkapnya dalam diskusi mingguan Polemik di Warung Daun Cikini, Sabtu (2/4/2011).

Radhar tak sepakat bila dikatakan sepak terjang para pengurus PSSI-lah yang menyebabkan sepenuhnya kemunduran persepakbolaan nasional. Menurutnya, kemunduran PSSI adalah bagian dari kemunduran seluruh sektor di bangsa Indonesia belakangan ini. Hanya saja, cara Nurdin dan para pengikutnya dinilai tidak etis.

"Persoalannya, Nurdin ini kan sudah melanggar norma dan etika yang selama ini sudah dianut masyarakat," tambahnya.

Oleh karena itu, pemberantasan korupsi dan tuntutan mundur bagi para koruptor harus terus didengungkan sebagai sanksi hukum dan sanksi moral kepada para pejabat yang korup ini. PSSI harus memulai kembali proses reformasi birokrasi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com