LONDON, KOMPAS.com — Penyerang Brasil, Neymar, menyatakan tak akan akan membuat pengaduan resmi atas aksi rasialisme yang menimpanya saat membela tim "Samba" melawan Skotlandia dalam laga persahabatan di Stadion Emirates, Minggu (27/3/2011).
Neymar memang menjadi obyek olok-olok secara rasial oleh pendukung Skotlandia. Ia dilempar pisang oleh pendukung tim lawan yang mengejeknya sebagai monyet. Peristiwa tersebut terjadi saat Neymar bersiap melakukan eksekusi penalti pada menit ke-77.
"Tidak, itu masa lalu. Aku sudah kembali ke Brasil dan sudah melupakan hal itu. Mereka pendukung Skotlandia atau bukan, kami tak bisa membuktikannya. Ini kasus yang terisolasi. Hidup akan terus berjalan. Aku berharap siapa pun yang melakukannya akan berpikir hal ini dan tak akan mengulanginya lagi," kata Neymar ketika ditanya Sky Sport News.
Banyak yang menilai, Neymar diejek akibat melakukan akting yang berlebihan saat mendapat tekel dari pemain Skotlandia, Scott Brown. Namun, Neymar membantah dirinya berakting kesakitan setelah menerima tekel itu.
"Aku mengerjakan tugasku, aku pergi dan bermain. Sementara itu, pendukung datang ke stadion untuk mendukung Anda atau melawan Anda. Dua kali aku terjatuh, dua kali aku mendapat benturan. Satu di lutut dan satu di wajah," ungkapnya.
Pendukung dari Skotlandia dan juga Asosiasi Sepak Bola Skotlandia (SFA) sudah membantah bahwa pisang itu berasal dari pihak mereka. Mereka menuduh pisang itu dilempar oleh pendukung dari pihak lain atau pihak netral.
"Tak ada kejadian seperti itu (melempar pisang) dilaporkan ke polisi atau petugas keamanan stadion. Bahkan, puluhan ribu pendukung Skotlandia yang melakukan perjalanan ke Emirates mendapat pujian atas perilaku mereka," ucap juru bicara SFA.
"Para pendukung Skotlandia dikenal di seluruh dunia memiliki perilaku yang baik dan kami tak punya alasan untuk percaya dengan hal ini setelah berbicara dengan pihak yang berwenang. Para pendukung Skotlandia telah membantu menciptakan tontonan yang indah di Emirates. Seharusnya semua orang bertepuk tangan atas dukungan mereka," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.