Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes dalam konferensi pers di Hotel Aryaduta, Pekanbaru pada Sabtu (26/3) malam mengatakan, kongres dibatalkan atas saran utusan FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Utusan FIFA dan AFC diklaim oleh Nugraha telah mendengar, bahkan melihat sendiri, bagaimana hiruk-pikuk di depan hotel tempat penyelenggaraan kongres. Mereka menilai situasi itu sudah menyangkut bukan hanya masalah keamanan, tetapi juga keselamatan.
”Mereka kemudian mengatakan ini tidak bisa dilanjutkan,” ujar Nugraha. ”Tidak mungkin melanjutkan kongres, tidak mungkin melanjutkan. Ini bahaya,” ujar Nugraha mengutip perwakilan FIFA dan AFC dalam bahasa Inggris.
Klaim dari PSSI yang terdokumentasikan dalam rekaman audio maupun audio-video tersebut dibantah utusan FIFA, Frank van Hattum, yang juga Presiden Asosiasi Sepak Bola Selandia Baru. Bantahan itu dikirim oleh Van Hattum kepada tokoh sepak bola nasional Bob Hippy yang menanyakan kebenaran klaim PSSI tersebut.
”Saya telah menerima sejumlah telepon, surat, dan e-mail menyusul pembatalan kongres PSSI,” kata Van Hattum.
”Saya tidak berhak menyampaikan pernyataan apa pun mengenai kongres PSSI. Posisi saya adalah sebagai pemantau. Semua komentar yang diperlukan dari FIFA akan disampaikan melalui Direktur Keanggotaan Asosiasi dan Pengembangan Thierry Regenass,” tulis Van Hattum.
”Saya juga menegaskan bahwa saya sama sekali tidak menyatakan kepada media dan semua pernyataan yang dikaitkan dengan saya adalah tidak benar,” tutur Van Hattum.
Media officer
”Pemantau FIFA dihalangi petinggi PSSI untuk bisa memantau kongres PSSI di Pekanbaru pada 26 Maret. Klaim dari Sekretaris Jenderal PSSI bahwa FIFA yang memutuskan membatalkan Kongres PSSI dengan alasan keamanan sepenuhnya tidak benar. Sebaliknya, pemantau FIFA berulang kali meminta pergi ke lokasi kongres dan dihalang-halangi petinggi PSSI,” tulis pernyataan media officer FIFA.
”Setelah FIFA menerima laporan resmi dari pemantau, FIFA akan mengajukan hal itu ke badan terkait untuk mengambil keputusan,” tulis media officer
Aktivis reformasi PSSI, Saleh Mukadar, menilai, pernyataan Besoes merupakan pembohongan kepada publik. ”Nurdin Halid dan Nugraha Besoes telah berkali-kali membohongi publik. Nugraha cs (dan kawan-kawan) seharusnya ditahan dan diperiksa polisi karena telah nyata-nyata melakukan pembohongan dan penipuan kepada masyarakat banyak,” kata Saleh.
Saleh siap melaporkan Nugraha Besoes dan Nurdin Halid ke polisi jika memang itu diperlukan sebagai delik aduan. ”Tentu saja siap. Kami siap melakukan itu jika memang pemerintah dan kepolisian memerlukan,” ujar Saleh.
Nugraha Besoes dalam konferensi pers di Kantor PT Liga Indonesia, Kuningan, Jakarta, membantah telah menyampaikan klaim seperti dikutip oleh media massa. Yang ia katakan adalah, ”Kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk membawa Anda (utusan FIFA dan AFC) ke sana sehingga kami tidak berani membawa ke sana.”
”Yang kedua, kalau saudarasaudara berangkat ke sana, ada kemungkinan saudara-saudara akan sulit keluar dan dipaksa melakukan sesuatu yang bukan bagian dari kedatangan saudara kemari,” ujar Nugraha.
Harbiansyah Hanafiah, ketua Komite Pemilihan hasil kongres 78 pemilik suara di Pekanbaru, menjelaskan bahwa tim terus bekerja mempersiapkan kongres sambil menunggu respons dari FIFA. Tim mengejar tenggat pelaksanaan kongres pemilihan anggota Komite Eksekutif PSSI yang dibatasi oleh FIFA, sebelum 30 April.
”Kami sekarang mengejar waktu dan nanti, kalau sudah ada pengakuan dari FIFA, kami tinggal jalan,” ujar Harbiansyah.
Nurdin Halid juga mempersiapkan kongres pemilihan anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding paling lambat empat bulan setelah kongres 26 Maret yang dibatalkan. Kongres pemilihan anggota Komite Eksekutif paling lambat dua bulan setelah kongres pertama.