Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secara Matematis, Kubu Perubahan Menang

Kompas.com - 27/03/2011, 13:10 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Keributan terjadi saat penyelenggaraan kongres PSSI di Hotel The Premiere, Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3/2011). Ada sedikit kisruh karena beberapa pemegang hak suara sah tak bisa masuk ke ruang kongres sehingga memaksakan diri.

Dengan alasan karena keadaan tak terkendali, PSSI akhirnya membatalkan kongres tersebut. Namun, sejumlah pemegang hak suara yang sah tetap melanjutkan kongres. Pada akhirnya terpilihlah tujuh anggota Komite Pemilihan dan tiga anggota Komite Banding.

Menurut Usman Fakaubun, Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Papua, kejadian ini benar-benar tak terduga. "Penyelenggara kongres ini ditunjuk secara dadakan. Kami sama sekali tidak tahu akan seperti ini. Saya sama sekali tidak ada persiapan. Tapi ini tanggung jawab moril," kata Usman, Minggu (27/3/2011).

Ia menceritakan, sekitar pukul 19.45, delegasi dari sejumlah daerah datang untuk mendaftar. Mereka ditolak saat mendaftar hari pertama dan saat datang lagi hari kedua ternyata ditolak juga.

"Saya melihat ini sebuah skenario yang dibangun oleh beliau-beliau yang ada di PSSI. Kenapa? Karena setelah mereka melakukan penghitungan secara matematis, suara mereka itu sangat jauh di bawah suara yang mengusung perubahan dan kebenaran. Dan jelas saja memang dari 33 pengprov yang sudah ada di pihak kebenaran itu sudah 24, tinggal 9 lagi," kata Usman menambahkan.

Menurutnya, mulai dari pengprov, Liga Super, Divisi Utama sampai Divisi Tiga, banyak yang sudah bergeser ke kubu perubahan. Para pengurus inilah yang akhirnya dipersulit kartu keanggotaan untuk masuk, ID card. Kemudian hal ini memicu bentrok yang akhirnya menjadi alasan bagi PSSI sehingga kongres tidak jadi dilaksanakan.

Usman menjelaskan, bentrok yang terjadi karena sebagian pemilik suara ingin menolong pemilik suara yang lain untuk bisa masuk ke ruang kongres. Namun, hal itu diadang oleh para petugas keamanan.

"Itu di luar skenario, kami tidak tahu sama sekali. Jadi, kami datang baik-baik dengan hati yang tulus, datang maksudnya untuk mengikuti kongres empat tahunan. Tapi, ketika datang, lebih  kurang 18 peserta yang tadinya ikut kongres di Bali tidak boleh masuk. Ini jadi pertanyaan kita," katanya.

Ia mengatakan, kedatangan para pengurus tersebut berdasarkan Kongres Bali. Salah satu keputusannya adalah peserta yang ikut kongres di Bali wajib hukumnya ikut kongres berikutnya.

"Tapi, ketika kawan-kawan ini ketahuan sudah berada di kubu lain, akhirnya dipersulit untuk masuk. Secara spontan, kawan-kawan yang 18 ini dibantu oleh kami yang punya tanda masuk yang sah. Kita berjuang bagaimana biar kawan-kawan kita ini bisa masuk. Ini spontanitas," tuntas Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com