Leonardo Tatap Derbi Tanpa Dendam

MILAN, KOMPAS.com — Meski mengakhiri karier di AC Milan dalam polemik, Manajer Inter Milan Leonardo mengaku tak akan menjadikan derbi Della Madonina, 3 April mendatang, sebagai ajang balas dendam membuktikan bahwa Presiden Milan Silvio Berlusconi salah menilainya.

Leonardo berkarier selama 13 tahun di Milan, mulai dari pemain, direktur, sampai diangkat menjadi pelatih pada periode 2009. Itu adalah pertama kalinya Leonardo melatih sebuah tim dan ia berhasil membawa Milan finis di posisi ketiga Serie-A.

Setelah itu, Leonardo dan Milan memutuskan kerja sama. Menurut pemberitaan di Italia, selama menukangi Milan, Leonardo sering dikritik oleh Silvio Berlusconi dan ini menjadi alasan Leonardo mengakhiri kerja sama.

Leonardo kemudian tidak melatih klub mana pun sampai diangkat Inter menjadi pelatih menggantikan Rafael Benitez, pada 24 Desember lalu.

Semenjak ditangani Leonardo, Inter sudah melakoni 10 pertandingan Serie-A, dengan rekor delapan kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. Bandingkan dengan sebelumnya, di mana Inter hanya meraih 10 kemenangan dalam 20 pertandingan di bawah Benitez.

Atas pencapaian itu, Leonardo mendapat pujian dari Presiden Inter Massimo Moratti dan Manajer Real Madrid Jose Mourinho yang pernah menukangi Inter pada 2008-2010.

Menurut sejumlah kalangan, pujian itu akan semakin sempurna jika Leonardo mampu mengalahkan Milan. Pasalnya, Inter Milan saat ini berada di posisi kedua dengan 60 poin, atau kalah dua angka saja dari Milan.

"Tidak, hidup berjalan terus dan Anda belajar dari setiap pengalaman. Jika mengok ke belakang, saya hanya melihat sisi positif dan tidak akan pernah melupakan pengalaman 13 tahun di Milan. Saya hidup berdasarkan cinta, bukan saling tuduh," ujar Leonardo. (FBI)