Guardiola: Sulit Tundukkan Shakhtar

BARCELONA, KOMPAS.com — Pelatih Barcelona, Pep Guardiola, menegaskan, timnya tak akan mudah menundukkan Shakhtar Donetsk, lawan yang akan mereka hadapi di perempat final Liga Champions musim ini. Sebab, katanya, Barcelona sudah pernah merasakan perlawanan sengit dari Donetsk.

"Blaugrana" memang pernah mengalami kesulitan untuk menang dari Jadson dkk di Piala Super Eropa, 2009 lalu. Saat itu, Barcelona dipaksa bermain hingga babak tambahan sebelum akhirnya menang lewat gol Pedro pada menit ke-115. Sejarah inilah yang membuat Guardiola tak mau menganggap remeh lawannya tersebut dalam laga nanti.

"Ini sudah waktu yang lama sejak terakhir kami bertemu mereka. Mereka tetap melakukan gaya yang sama, begitu juga kami. Mereka memenangkan Piala UEFA (sekarang Liga Europa) baru-baru ini dan kami sangat sulit mengalahkan mereka di Piala Super Eropa," kata Guardiola.

Ia menambahkan, "Mereka hanya kalah dari Arsenal musim ini (di Liga Champions). Jika Liga Champions sebuah liga global, mungkin mereka akan memimpin dengan poin tertinggi," tambahnya.

Guardiola lebih spesifik mewaspadai pemain Brasil dan pelatih yang dimiliki oleh Shakhtar. Menurut Guardiola, merekalah yang menjadi kunci keberhasilan tim asal Ukraina tersebut saat ini.

"Pemain Brasil yang mereka punya, empat pemain muda, sangat bagus. Pelatih mereka seperti kucing tua yang licik dan dia tahu semua pertandingan seperti ini. Tapi, saya percaya kepada tim saya," tegas Guardiola.

Keempat pemain Brasil yang dimaksud oleh Guardiola adalah Jadson, Luiz Adriano, Willian, dan Fernandinho. Keempat pemain inilah yang memberi kontribusi penting saat Shakhtar menyingkirkan wakil Italia, AS Roma, di babak 16 besar dengan agregat 6-2. (UEFA)