Pandev mencetak gol penentu langkah Inter ke perempat final hanya dua menit menjelang waktu normal babak kedua berakhir. Gol telat itu menyamakan agregat Inter dan Bayern 3-3, tetapi Inter lolos ke perempat final karena unggul gol tandang setelah pada laga pertama di San Siro kalah 0-1.
Inter unggul lebih dulu melalui gol cepat Samuel Eto’o empat menit awal babak pertama. Namun, Bayern bangkit dan menyamakan kedudukan melalui Mario Gomez pada menit ke-21. Selang 10 menit kemudian, Thomas Mueller yang cemerlang di Piala Dunia 2010 membawa FC Hollywood unggul 2-1.
Pengatur serangan Inter, Wesley Sneijder, mengobarkan semangat para pemain ”Nerazzurri” melalui gol penyama kedudukan pada menit ke-63. Inilah titik balik di mana para pemain Inter tahu bahwa mereka bisa membalik pertandingan.
”Sulit menjelaskan pertandingan ini. Tidak mungkin bagi kami memulainya dengan lebih baik, tetapi kemudian kami memberi mereka ruang dan itulah saatnya mereka berbahaya,” ujar Pelatih Inter Leonardo.
”Ini menjadi berat setelah kalah di menit akhir pada laga kandang untuk membalik hasil pertandingan. Saya selalu yakin, dan ketika kami menyamakan kedudukan 2-2, saya tahu semuanya mungkin terjadi. Ini sungguh pertandingan yang luar biasa,” tutur Leonardo.
Titik balik kebangkitan Inter tidak akan terjadi jika para pemain Bayern mempertahankan dominasi penguasaan bola seperti babak pertama. Berdasarkan statistik yang disusun oleh The Guardian, para pemain Bayern 19 kali mengancam gawang Inter, dengan sembilan tendangan tepat ke gawang. Sementara Inter berhasil memanfaatkan tiga tendangan ke gawang Bayer menjadi gol.
”Ini kesalahan kami sendiri,” ujar Gomez menyesali kekalahan di kandang. ”Ini sangat menyakitkan karena kami bermain dengan mengagumkan selama 65 menit,” lanjut striker tim nasional Jerman itu. ”Mungkin terlalu percaya diri. Kami terlalu pasif, tak seorang pun memikul tanggung jawab,” kata Gomez.
Inter menjadi tim kedua di Liga Champions yang lolos ke babak selanjutnya setelah pada babak gugur kalah pada laga pertama di kandang dan menang pada laga kedua untuk lolos ke babak selanjutnya. Ajax Amsterdam melakukannya tahun 1996 setelah kalah 0-1 di kandang dari Panathinaikos menjadi kemenangan 3-0 di Yunani.