Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa dengan Arsenal, Tuan Wenger?

Kompas.com - 15/03/2011, 04:33 WIB

Ada apa dengan Arsenal? Pertanyaan ini wajar dilontarkan karena, hanya dalam 14 hari, mereka kehilangan peluang merebut tiga gelar (Piala Liga, Liga Champions, dan Piala FA). Satu demi satu peluang juara bagi Arsenal musnah bak diempaskan tsunami, kecuali tinggal satu yang tersisa, yakni Liga Inggris.

”The Gunners” dipukul Birmingham City di final Piala Liga. Pada Liga Champions, setelah memenangi laga pertama 2-1, mereka didepak Barcelona dengan agregat 3-4. Pada Sabtu lalu, di perempat final Piala FA, mereka dihentikan Manchester United.

Jika dialami klub-klub lain, mungkin hal itu akibat masalah kesulitan keuangan, masalah kepelatihan, atau stok pemain di bawah standar. Namun, faktor-faktor itu sama sekali tidak dialami Arsenal. Di beberapa tahun terakhir, menurut ”Football Money League” Deloitte dan Touche, klub itu selalu untung dan tahun ini urutan kelima klub sepak bola paling untung.

Arsenal juga klub peringkat ketiga terbesar dalam membayar gaji para pemainnya. Yang terpenting lagi, secara konsisten, para pemain itu memeragakan sepak bola menghibur, menyerang, serta membuat dan menuntaskan serangan. Lalu, mengapa mereka sudah lima tahun paceklik gelar juara?

Dalam ulasannya di Wall Street Journal (WSJ), kolumnis Gabriele Marcotti menyebut pemahaman umum atas problem di Arsenal terkait struktur tim mereka yang lunak dan sikap keras kepala Wenger memegang visi dan dogma permainan timnya. Nyaris tidak ada ruang improvisasi atau ”Rencana B”.

Struktur dan komposisi pemain Arsenal saat ini secara fisik juga tidak sekokoh pada era pendahulu mereka. Bahkan, dibandingkan dengan skuad 1998 saat Wenger merebut trofi pertamanya di Arsenal, skuad mereka kali ini sedikit lebih kecil. Ini tak lepas dari kebijakan transfer mereka yang menekan belanja pemain.

Sejak paceklik gelar tahun 2005, pos belanja pemain Arsenal memperlihatkan angka positif sekitar 25 juta euro. Bandingkan dengan rival mereka, seperti dikutip situs TransferMarkt.de: MU (negatif 80 juta), Liverpool (negatif 150 juta), Tottenham Hotspur (negatif 275 juta), Chelsea (negatif 332 juta), dan Manchester City (negatif 582 juta).

Tidak saja bersaing melawan klub-klub dengan belanja transfer besar, Arsenal juga harus menghadapi klub-klub yang dipoles pelatih hebat, seperti Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, dan Sir Alex Ferguson ”Bagi kami, merebut juara tentu penting, tetapi itu bukan tujuan akhir dari segala-galanya,” kata Ivan Gazidis, CEO Arsenal, kepada Radio 5. Ini mungkin sedikit menjelaskan: mengapa Arsenal seperti ini? (SAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com