Jakarta, Kompas
Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) dalam pernyataan yang dibacakan Ketua KPPN Syahrial Damopolii, Senin (14/3), menyatakan bersedia mengikuti anjuran pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan KONI/KOI supaya mengikuti kongres yang diadakan Komite Eksekutif PSSI.
KPPN mengajukan sejumlah syarat, salah satunya personalia panitia pelaksana kongres PSSI harus terdiri atas unsur Komite Eksekutif PSSI dan KPPN. Kongres juga harus mematuhi aturan- aturan di FIFA dan AFC. Jika kongres melanggar aturan, KPPN yang akan mempersiapkan dan melaksanakan kongres sendiri.
”Daftar nama ketua umum/ketua dan sekretaris umum/sekretaris dari setiap anggota KPPN pemilik suara sebagai peserta kongres tidak dapat diubah secara sepihak oleh Komite Eksekutif PSSI,” kata Syahrial. ”Ini karena sekarang ada banyak perubahan nama. Pihak yang tidak mendukung Nurdin Halid sudah dinonaktifkan,” ujarnya.
Staf Ahli Menpora Bidang Hukum Faisal Abdullah menjelaskan, pihaknya akan meminta bantuan KONI/KOI untuk menjembatani supaya KPPN bisa masuk kepanitiaan kongres. Saat ini PSSI sudah membentuk tim perumus peraturan organisasi untuk pemilihan serta menyusun kepanitiaan kongres.
Faisal juga meminta supaya PSSI membuka isi peraturan organisasi kepada publik. PSSI harus memenuhi semangat Standar Electoral Code FIFA, yaitu transparansi dan demokrasi, sehingga jangan tertutup. Ketertutupan hanya akan menimbulkan masalah baru lagi.
Sikap melunak KPPN ini ditengarai akibat konflik kepentingan. Sinyal ini bisa dibaca dari pernyataan Syahrial sebelum pertemuan dengan Kemenpora. ”Belum ada titik temu antara keinginan KPPN melaksanakan kongres sendiri karena sebagai penjelmaan 87 pemilik suara dan keinginan KPPN ikut kongres PSSI,” ujar Syahrial.
Pernyataan ini langsung dipotong Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar yang menyarankan supaya hal itu tak dibahas di forum tersebut. ”Itu pembahasan internal, jangan di sini,” ujar Umuh Muchtar.
Syahrial sebenarnya menanggapi pernyataan Sekretaris Umum PSSI Pengprov Papua Usman Fakaubun. Ia mengatakan, ada pertanyaannya yang belum terjawab. Usman urung menyelesaikan ucapannya karena sebagian anggota KPPN memotong supaya hal itu tidak dibahas di forum terbuka.