BENGKULU, Kompas.com - Para pemain PS Bengkulu menolak bermain tandang melawan PSLS Lhokseumawe tanggal 21 Maret dan PSSB Bireun tanggal 24 Maret mendatang. Gaji pemain yang hampir empat bulan tidak dibayar menjadi penyebabnya.
Hal tersebut disampaikan perwakilan 23 pemain PS Bengkulu, Burhanuddin, di hadapan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkulu, Senin (14/3/11). "Kami meminta kejelasan hak-hak kami. Anak istri butuh makan sementara sudah tiga bulan kami tidak digaji. Ini sudah masuk bulan keempat. Jika tidak mendapat jaminan mendapatkan hak-hak, kami sepakat tidak akan berangkat ke Aceh," tutur penjaga gawang itu.
Apabila tidak bermain dua kali di Aceh, kata Burhanuddin, maka PS Bengkulu yang kini berada di posisi 10 Liga Ti-Phone 2010/2011 Grup I terancam terdegradasi.
Selain gaji, selama ini para pemain juga tidak mendapatkan fasilitas pendukung seperti sepatu, tas, dan pakaian latihan.
Akhir pekan lalu, kata Burhanuddin, para pemain sempat bertemu dengan manajemen PS Bengkulu. Pada pertemuan saat itu Manajer PS Bengkulu Himan Novi menyampaikan bahwa kas PS Bengulu minus. Tidak ada lagi dana untuk menggaji pemain yang kini tinggal di mess itu.
Anggota Komisi IV DPRD Bengkulu Riza Nisbach, mengatakan, kasus ini sangat memalukan. Kami akan segera memanggil manajemen PS Bengkulu dan berkordinasi dengan dinas terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.