ALKMAAR, KOMPAS.com - Masa kerja Louis van Gaal bersama Bayern Muenchen dipastikan akan selesai akhir musim ini. Apa pun hasil yang diraihnya, Van Gaal akan tetap disingkirkan dari kursi kepelatihan "Der Bavarians". Mantan asisten Van Gaal, Edward Metgod, menilai Bayern telah melakukan kesalahan fatal dengan meremehkan kemampuan pria asal Belanda tersebut.
Van Gaal datang ke Bayern musim lalu. Di musim pertamanya, mantan pelatih Barcelona itu mengantar Bayern memenangkan Bundesliga dan Piala Jerman. Van Gaal juga mengantar Bayern untuk pertama kalinya ke final Liga Champions selama sembilan tahun terakhir. Sayangnya, "FC Hollywood" dikalahkan Inter Milan.
Musim ini perjalanan Bayern tak stabil. Mereka kehilangan bintang-bintang utama seperti Martin Demichelis dan terakhir Mark van Bommel. Akibatnya, Bayern terombang-ambing di Bundesliga. Peluang juara hampir pasti tertutup karena jarak dari Borussia Dortmund mencapai 19 poin. Di Piala Jerman, Bayern juga sudah disingkirkan Schalke 04.
"Saya masih ingat bagaimana ia berada di ambang pemecatan tahun lalu menjelang pertandingan Liga Champions melawan Juventus. Semua orang mengatakan Bayern akan kalah, tetapi mereka pergi dan menang 4-1. Van Gaal adalah seorang pelatih yang sangat berpengalaman dan dia tahu apa yang orang harapkan dari dirinya. Akan ada banyak tekanan padanya, tapi dia bisa menangani itu. Saya yakin dia tidak akan mengubah visi dan sikapnya, " kata Metgod.
"Van Gaal adalah profesional nyata dan dia selalu tahu apa yang dia tuju. Ada visi yang jelas di balik segala yang dilakukannya. Dia tahu bagaimana dia ingin mencapai sesuatu dan dia sangat yakin akan kualitas dan visinya. Itu ciri khas Louis."
"Louis tidak percaya suatu kebetulan dan ia sering tahu bagaimana pertandingan akan berjalan sebelum peluit pertama ditiup. Saya pikir pada awalnya pendekatannya agak sombong, tapi itu masuk akal setelah Anda memahami visi dan cara dia menganalisis sesuatu. Pemain selalu tahu apa yang ia harapkan dari mereka. Setiap pemain memiliki peran tertentu dan mereka mendapat balasan respon dari Van Gaal tentang performa itu. Selalu menjadi tujuan Louis untuk meningkatkan performa tim dan individu pemain," sambung Metgod.
"Louis adalah pelatih yang sangat inovatif dan selalu ingin belajar hal-hal baru. Dia seorang pelatih modern dan setiap anggota staf teknis memiliki kebebasan untuk menyuarakan pendapatnya. Namun, pada akhirnya, Louis adalah orang yang membuat keputusan. Dia bekerja seperti itu di tim nasional Belanda, Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaar. Tapi semuanya berbeda di Bayern. Ikon seperti Rummenigge, Hoeness, dan Beckenbauer memiliki banyak pengaruh di klub," tuntas Metgod. (GL)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.