JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih tim nasional U-23 Indonesia, Alfred Riedl, mengakui timnya sulit untuk membalikkan keadaan melawan Turkmenistan pada laga Pra-Olimpiade 9 Maret mendatang.
Kendati demikian, Riedl menegaskan tetap meminta timnya bertarung habis-habisan dalam duel penentu ini demi mempertahankan kehormatan Indonesia di panggung internasional.
Timnas U-23 menderita kekalahan menyakitkan dari Turkmenistan saat leg pertama Pra-Olimpiade di Palembang, akhir bulan lalu. Yongki Aribowo dan kawan-kawan dipermalukan dengan skor 1-3.
"Dalam sepak bola segalanya masih mungkin. Namun, peluang kami kecil karena kami harus mencetak tiga gol dan tak kebobolan di laga nanti," ujar Riedl seusai memimpin latihan timnya di Lapangan C Senayan, Sabtu (5/3/2011).
"Ini sangat sulit, terutama karena kondisi pemain banyak yang cedera. Namun, kami harus mempertahankan bendera kami dan juga lambang Garuda. Untuk ini kami terbang 10.000 kilometer dan kami akan bekerja keras dengan membuat tuan rumah kesulitan," sambungnya.
Pada leg pertama lalu, satu-satunya gol Indonesia dilesatkan striker Persipura Jayapura, Titus Bonai. Sayangnya dalam laga kedua di kandang Turkmenistan nanti, pemain asal Papua itu dicoret Riedl karena tindakan indisipliner.
"Saya sudah menemukan tandem yang tepat untuk Yongki Aribowo setelah Titus pergi. Namun, saya belum bisa memberitahukan ini sekarang karena saya harus memberi tahu pemain itu terlebih dahulu," tuntas Riedl.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.