Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kenekatan" Wenger Mengubah Sejarah

Kompas.com - 17/02/2011, 06:49 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Untuk kali pertama dalam empat pertemuan terakhir, Arsenal berhasil menang atas Barcelona, yaitu 2-1, pada pertandingan laga pertama 16 besar Liga Champions di Emirates, Rabu (16/2/2011).

Memang, Arsenal bisa menang berkat dua gol dari Robin van Persie (78) dan Andrei Arshavin (83). Namun, ada satu pemain lain yang tak bisa dikecilkan perannya, kiper Wojciech Szczesny.

Penampilan melawan Barca itu adalah penampilan pertama Szczesny di Liga Champions. Ditambah usia yang baru 20 tahun, sejumlah kalangan sempat mempertanyakan keputusan Wenger untuk tidak memilih Manuel Almunia.

Tarikan alis atau kerutan dahi adalah respons wajar terhadap keputusan Wenger. Soal performa, mungkin Szczesny punya refleks dan kemampuan membaca permainan lebih baik dari Almunia. Namun, melawan tim dengan permainan terbaik dunia di ajang sepanas Liga Champions, pengalaman biasanya akan sangat menentukan karena pemain baru, seberbakat apa pun, berpeluang lebih besar menjadi gugup dan itu melumpuhkan potensinya.

Sementara orang menilai, Wenger percaya kepada filosofinya sendiri, yang dianut setidaknya selama lima musim terakhir, bahwa menjadi besar selalu diawali lompatan pertama dan ia memberi batu loncatan kepada Szczesny ketimbang memberi kesempatan kedua bagi Almunia.

"Itu pertandingan besar untuk Szczesny. Anda berpikir ia akan sekali atau dua kali melakukan sesuatu (kesalahan). Namun, handling-nya sangat bagus. Ia tak khawatir soal apa pun, yang merupakan hal sangat penting dalam pertandingan level tinggi," kilah Wenger soal alasannya memilih Szczesny.

Setelah menggagalkan eksekusi Lionel Messi pada menit ke-23, Szczesny kemudian memang menunjukkan kegugupan sehingga kalah dalam duel satu lawan satu dengan David Villa pada menit ke-28.

Namun, sesudahnya ia memanfaatkan ujian-ujian kecil dari Pedro pada menit ke-29 dan ke-38 untuk memulihkan kepercayaan diri dan menumbuhkan ketenangan.

Szczesny sepertinya belajar sangat cepat. Belum sampai pertandingan berakhir, ia sudah menunjukkan level performa seperti kiper berpengalaman. Setidaknya, itu terlihat dari antisipasinya terhadap eksekusi akurat dari Seydou Keita (88), Dani Alves (88), dan Lionel Messi (90 + 2).

Bandingkan dengan performa Victor Valdes, yang nyaris tak bereaksi terhadap eksekusi Van Persie dan Arshavin. Padahal, dari segi pengalaman, Valdes mungkin sudah begah.

Masih ada laga kedua. Arsenal belum tentu lolos dan Szczesny belum tentu bisa mengulang penampilan seperti tadi. Namun, setidaknya, ia telah melakukan lompatan awal dengan baik dan benar serta memenangkan Wenger atas perjudian melawan sejarah. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com