ZURICH, KOMPAS.com — Tampil lebih gemilang, Portugal malah harus mengakui keunggulan Argentina dengan skor 1-2 dalam laga persahabatan di Stade de Geneve, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB. Penalti dari Lionel Messi membuat penampilan ciamik Cristiano Ronaldo yang mencetak satu gol menjadi sia-sia.
Pertarungan ini menjadi ajang pembuktian antara penyerang Argentina, Lionel Messi (Argentina), dan pemain andalan Portugal, Cristiano Ronaldo. Keduanya pun menjadi perhatian khusus.
Messi didukung oleh Angel Di Maria yang juga rekan Ronaldo di Real Madrid. Argentina juga diperkuat Ezequiel Lavezzi dan Ever Banega. Sementara itu, Ronaldo mendapat sokongan dari pemain lincah asal Manchester United, Nani, dan gelandang elegan Liverpool, Raul Meireles. Masih ada Hugo Almeida dan juga Joao Moutinho.
Di Maria membuat Argentina unggul lebih dulu pada menit ke-14 setelah menerima umpan Messi.
Ronaldo tak mau kalah gemilang dengan Messi. Tujuh menit berikutnya, Ronaldo menunjukkan tajinya dan mengubah kedudukan menjadi 1-1.
Portugal tampil lebih menghibur. Kombinasi Nani, Ronaldo, dan Almeida membuat pertahanan Argentina yang dipimpin Javier Zanetti sedikit kelabakan. Sepuluh menit terakhir, Argentina balik menekan. Namun, hingga pertandingan babak pertama usai, kedudukan tetap 1-1.
Portugal kembali menekan pada awal babak kedua. Ronaldo sudah membuat Sergio Romero ketar-ketir pada menit ke-47. Sayang, tandukkannya masih membentur mistar gawang. Dua menit kemudian, peluang Portugal kembali membentur tiang. Usaha Ronaldo, yang coba memanfaatkan bola rebound, juga melambung di atas mistar.
Argentina bukan tanpa peluang. Lionel Messi dkk beberapa kali mengancam. Tendangan bebas Messi mengarah ke gawang, tetapi masih bisa diselamatkan oleh kiper pengganti Rui Patricio.
Meski sudah bermain sangat baik, Ronaldo tetap ditarik ke luar oleh pelatih Paulo Bento. Bento memasukkan Danny, Ricardo Quaresma, dan Helder Postiga menggantikan Ronaldo, Nani, dan Almeida.
Meski demikian, tekanan Portugal tetap tak berkurang. Raul Meireles dkk membuat pemain Argentina hanya bisa bertahan hingga setengah lapangan.