GENEVA, SELASA -
Rivalitas Messi dan Ronaldo berlangsung lama, mulai dari Liga Champions hingga kancah sepak bola Spanyol. Persaingan keduanya terus memanas di Spanyol seiring rivalitas panas Barcelona dan Real Madrid, dua klub yang diperkuat dua bintang itu.
Kedua bintang tersebut beradu kelincahan, berlomba menginspirasi kejayaan klub masing-masing, dan beradu ketajaman mencetak gol. Messi di Barcelona dan Ronaldo di Real Madrid, keduanya sama-sama mengoleksi 24 gol sebagai pencetak gol tersubur sementara Liga Spanyol.
Keduanya juga akan bertarung di final Piala Raja, membela klub masing-masing. Perdebatan pun mencuat di kalangan publik bola Spanyol, siapa di antara keduanya yang pantas dianggap reinkarnasi Alfredo Di Stefano, legenda yang merajai sepak bola Spanyol era 1950-an dan 1960-an.
Di tengah rivalitas Messi-Ronaldo bersama klubnya itu, duel Argentina versus Portugal memberi dimensi agak lain. Ini pertemuan pertama dua negara itu dalam hampir 40 tahun.
”Menurut saya, ini tidak hanya duel Ronaldo lawan Messi, tetapi lebih dari itu, ini Portugal lawan Argentina. Duel individu pemain hanya untuk dinikmati penggemar keduanya,” kata Paulo Bento, Pelatih Portugal. ”Kami harus mengerahkan kemampuan terbaik Ronaldo dalam dinamika tim dan memastikan mereka (Argentina) tidak bisa melakukan hal serupa kepada Messi.”
Pelatih berusia 41 tahun ini menggantikan Carlos Queiroz
Pada November lalu, ia membawa Portugal menggilas juara dunia Spanyol, 4-0, berkat permainan menyerang dengan menurunkan pemain sayap Ricardo Quaresma. Satu perubahan yang dilakukan Bento adalah memasukkan bek Ricardo Costa, pengganti Ricardo Carvalho yang cedera paha kiri.
Bagi Pelatih Argentina Sergio Batista, laga uji coba itu penting untuk menjajal beberapa pemain baru menjelang Copa America di Argentina, Juli mendatang. Batista menyatakan akan mengistirahatkan striker Carlos Tevez, Sergio Aguero, bek Gabriel Heinze, dan Martin Demichelis.