ZURICH, KOMPAS.com - FIFA mengumumkan, pada 7-13 Februari ini, mereka akan menguji teknologi garis gawang dari sepuluh perusahaan. Hasilnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan FIFA sebelum memutuskan apakan teknologi itu akan diterapkan dalam sepak bola atau tidak, dalam pertemuan Maret mendatang.
Pengujian akan dipimpin oleh lembaga riset EMPA Zurich. Akurasi dan kecepatan waktu merupakan kriteria utama, karena teknologi akan digunakan untuk membantu dan mengakomodasi kebutuhan wasit mengambil keputusan benar dalam hitungan detik.
Tes alat akan dilakukan dalam ruangan tertutup di markas besar FIFA. Tidak diketahui apakah Hawk-Eye, firma yang sudah memanfaatkan teknologi tersebut pada olahraga tenis dan cricket mengambil bagian dalam uji coba ini. Menurut Soccernet, Hawk-Eye sudah diminati konfirmasi tetap menolak menjawab apakah mereka ambil bagian atau tidak.
Hasil tes akan diumumkan pada pertemuan federasi seluruh dunia, yang akan digelar di Celtic, pada 5 Maret mendatang.
Sejumlah kalangan mengaku berharap, ada sistem yang memenuhi kriteria FIFA dan kemudian disahkan untuk diterapkan dalam sepak bola.
Gagasan menggunakan teknologi garis gawang setidaknya muncul setelah insiden tidak disahkannya gol gelandang Inggris, Frank Lampard ke gawang Jerman, pada babak 16 besar Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Dari tayang ulang terlihat, bola yang ditembakkan Lampard sudah melewati garis gawang, sebelum memantul kembali keluar. (FIFA/SCN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.