JAKARTA, KOMPAS
Hal itu disampaikan Kalla, yang belasan tahun pernah mengurus klub Makassar Utama dan PSM Makassar, saat ditemui
PSSI menjadwalkan kongres empat tahunan untuk memilih ketua umum PSSI 2011-2015 pada 19 Maret mendatang di Pulau Bintan, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau. Mengacu pada Statuta PSSI, calon ketua PSSI harus diajukan secara tertulis oleh minimal satu anggota PSSI kepada Sekretariat Jenderal PSSI paling lambat enam pekan sebelum kongres, atau pada 5 Februari mendatang.
”PSSI saat ini telah kehilangan
Terakhir, Indonesia gagal juara Piala AFF 2010 setelah kalah dari Malaysia di final. Selama turnamen antarnegara ASEAN itu berlangsung di Jakarta, penonton dan suporter di stadion selalu meneriakkan tuntutan agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mundur dari jabatannya.
Menurut Kalla, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di sepak bola. Jika potensi itu ditangani dengan benar, prestasi di ajang internasional seharusnya sudah bisa dipetik pencinta sepak bola Tanah Air. ”Sudah 50 tahun berlalu, kita saat ini masih terus mengenang sukses timnas menahan seri Rusia,” papar Kalla, merujuk hasil 0-0 laga Indonesia versus Uni Soviet pada Olimpiade Melbourne 1956.
Kalla (68) sendiri, meski memiliki pengalaman cukup mengurus sepak bola bersama klub Makassar Utama dan PSM, menyatakan enggan ikut dalam bursa pencalonan ketua PSSI periode 2011-2015. Selain faktor usia, ia juga merasa tidak memiliki banyak waktu untuk memimpin PSSI.
Sejauh ini belum ada nama calon yang muncul secara resmi selain Nurdin Halid, yang sudah tujuh tahun memimpin PSSI.
Namun, hampir dapat dipastikan ia bakal maju sebagai kandidat untuk periode ketiga kalinya. Selama kongres di Bali itu berlangsung penggalangan dukungan anggota PSSI melalui surat pernyataan untuk memilih Nurdin Halid sebagai ketua PSSI periode 2011-2015.