Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suyoto: Apakah PSSI Bisa Hidupi Klub?

Kompas.com - 23/01/2011, 21:59 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Bupati Bojonegoro Suyoto enggan mengomentari pencoretan Persibo dari keanggotaan PSSI dalam Kongres Tahunan di Tabanan, Bali.

Menurut dia, selaku bupati, pihaknya hanya memfasilitasi dan mengayomi klub agar maju dan menuju sepak bola profesional. "Kalau soal coret-mencoret itu, tanyakan langsung saja ke pengurus PSSI. Saya tidak mau mengomentarinya," ujar Suyoto ketika ditemui di Asrama Haji, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (23/1/2011).

Namun, ia menilai, keputusan Persibo Bojonegoro mengundurkan diri dari Liga Super Indonesia (LSI) dan beralih ke Liga Primer Indonesia (LPI) adalah keputusan tepat. Terlebih, semua klub ke depan tidak boleh menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Saya sangat respek dan setuju klub tidak menggunakan dana APBD, kecuali untuk pembinaan," tutur dia.

Mantan Ketua Fraksi DPRD PAN Jatim itu juga mengungkapkan, PSSI mendatang tantangannya adalah bagaimana cara membuat klub tetap maju tanpa APBD, bukan malah coret-mencoret klub.

"Itu tantangannya, apakah PSSI bisa menghidupi klub agar tidak mengandalkan APBD sebagai pembiayaan klub. Justru saya sangat setuju uang APBD untuk  pembinaan menuju sepak bola profesional, bukan untuk klub," ujarnya.

Sementara, Suyoto mengaku kecewa dengan laporan yang diterimanya bahwa perwakilan PSSI Cabang Bojonegoro ditolak dan dilarang mengikuti Kongres PSSI yang berlangsung di Tabanan, Bali.

"Siapa yang tidak kecewa jika perwakilannya dilarang masuk dan melakukan pembelaan. Sebagai pemimpin dan warga Bojonegoro, pasti saya sangat kecewa dengan hal itu," paparnya.

Seperti diketahui, satu dari sepuluh poin yang diputuskan dalam kongres tahunan PSSI yakni mencoret Persibo Bojonegoro dan Persema Malang dari keanggotaan PSSI. Alasannya, kedua klub asal Jatim tersebut mengundurkan diri dan beralih mengikuti LPI yang dianggap ilegal oleh PSSI. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com