Masalah Anggaran, Persibo Pilih LPI

BOJONEGORO, KOMPAS.com — Persibo memilih keluar dari Liga Super Indonesia (LSI) dan bergabung ke Liga Primer Indonesia (LPI) karena masalah anggaran. Kebutuhan dana tidak mungkin bisa ditutupi dan justru terancam tidak bisa melanjutkan kompetisi jika bertahan di LSI.

Setelah berbentuk perseroan terbatas, dengan nama PT Pengelola Persibo Indonesia (PPI), tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu tidak mungkin mengandalkan APBD. Selama ini Persibo kesulitan keuangan termasuk membayar pemain.

"Kami realistis dan memilih bergabung ke LPI karena tidak ingin membebani APBD dan menggunakan uang rakyat. Dengan bergabung di LPI diharapkan kami bisa lebih mandiri," kata Manajer Persibo Taufik Riesnendar, Sabtu (8/1/2011).

Pemain yang bergabung di Persibo saat ini cukup bagus dengan diperkuat lima pemain asing. Dua striker asing yang bergabung yakni Eugene Dadi asal Wellington Phoenix dan Li Zhi Xing asal TSW Pegasus. Pemain asing yang diposisikan di lapis tengah De Andrade Medeiros Wallacer asal Botafogo FRRJ dan Kim Kang Hyun asal Incheon Korail FC. Adapun Carlos Eduardo Bizarro yang pernah memperkuat Pelita Jaya Karawang dipercaya di lini belakang.

Persibo akan melakoni laga perdana laga kandang di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro, Minggu (9/1/2011), melawan Batavia Union.

Salah seorang pemain Persibo, Akhmad Aries Tuansyah, berharap dukungan masyarakat Bojonegoro agar pada laga perdana dan selama kompetisi pertama Liga Primer Indonesia Persibo bisa meraih prestasi tertinggi.

Chief Executive Officer PT PPI Widiawan Feriyanto Kodrat meminta pemain konsentrasi pada permainan. Pemain kini tidak perlu memikirkan masalah gaji. Selama satu musim kompetisi Konsorsium LPI menyediakan dana Rp 34 miliar untuk Persibo. "Kami jamin setiap bulan gaji pemain ditransfer ke rekening masing-masing," katanya.