Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi LPI, Timo Tidak Peduli Dipenjara

Kompas.com - 07/01/2011, 19:02 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Pelatih Persema Malang Timo Scheunemann mengaku tidak peduli jika dirinya sampai dipenjara. Timo yang pernah tercatat sebagai Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN) ini mengaku mendapat banyak tekanan saat hendak masuk ke Liga Primer Indonesia (LPI). Namun, visi LPI yang menginginkan klub-klub sepak bola profesional mandiri membuat Timo menetapkan pilihan bersama timnya hijrah ke LPI.

Menurut dia, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang selama ini digunakan untuk membiayai keikutsertaan klub sepak bola di kompetisi seperti Liga Super Indonesia seharusnya digunakan untuk hal lain, seperti pembangunan akademi sepak bola dan lapangan sepak bola berstandar internasional di daerah-daerah.

"APBD, menurut saya, boleh saja untuk sepak bola, tetapi digunakan untuk pembangunan akademi dan pembentukan liga amatir di sebuah kota. Misalnya, di Solo ada akademi sepak bola di tingkat SD, SMP, dan SMA. Pasti pelatih nasional akan bingung karena muncul bibit berbakat yang sangat banyak," kata Timo dalam konferensi pers jelang pembukaan LPI di Hotel Novotel, Solo, Jumat (7/1/2011).

Selain itu, Timo menambahkan, hendaknya APBD digunakan untuk membangun lapangan yang bagus di daerah. Dia mengungkapkan, Wali Kota Malang Peni Suparto telah menjanjikan membangun lima lapangan sepak bola berstandar internasional di lima kecamatan yang bersumber dari pengalihan dana APBD yang semula digunakan Persema Malang untuk berlaga di Liga Super Indonesia.

"Di Eropa lapangan sepak bola di desa-desa lebih bagus dibandingkan stadion nasional di sini," kata Timo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com