Penyerang tim nasional Irfan Bachdim dan pemain naturalisasi Kim Jeffrey Kurniawan pada Senin siang mendatangi kantor LPI. Mereka meminta kejelasan tentang kompetisi LPI. Irfan berkepentingan mengetahui kompetisi ini karena posisinya di timnas terancam dicoret oleh PSSI jika bermain di LPI.
”Irfan dan Kim minta dijelaskan tentang LPI. Setelah dijelaskan, mereka memahami bahwa LPI adalah liga perubahan supaya klub-klub mandiri dan tidak bergantung pada APBD,” ujar Abi.
Dalam pertemuan itu tidak dibahas posisi Irfan di Persema Malang yang pindah dari Liga Super Indonesia (LSI) ke LPI.
Di Makassar, Chief Executive Officer Bosowa Corporation Erwin Aksa Mahmud mendukung langkah PSM Makassar untuk berlaga di kompetisi LPI. Hal itu sebagai wujud apresiasi perusahaan multisektor tersebut atas tersedianya kompetisi alternatif yang memungkinkan PSM lepas dari ketergantungan pada APBD.
Ketua Umum PSM Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, selama di LSI, manajemen PSM harus mengeluarkan dana Rp 19 miliar setiap musim. Sebesar Rp 12 miliar berasal dari APBD Kota Makassar dan Rp 7 miliar diperoleh dari jerih payah manajemen.
Bosowa sebagai sponsor utama PSM, lanjut Erwin, selama ini menyuntikkan dana lebih dari
Erwin juga menyayangkan sikap PSSI tentang tertutupnya peluang bagi pemain yang berlaga di LPI untuk masuk timnas. ”Saya sadar, soal timnas merupakan otoritas PSSI. Namun, sebaiknya semua pihak berpikir rasional dan bersinergi untuk membangun sistem persepakbolaan nasional yang sehat,” ujarnya.