Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Silakan Pak. Ini Gonzales, Oktovianus.."

Kompas.com - 29/12/2010, 08:46 WIB

INGKI RINALDI dan AGNES RITA SULISTYAWATY

KOMPAS.com - Terlepas dari kekalahan telak dari Malaysia dalam pertandingan final laga pertama Piala Suzuki AFF 2010, Minggu (26/12/2010), sebenarnya masih banyak harapan agar tim nasional sepak bola kita untuk terus bertanding. Setidaknya, harapan itu datang dari Muhammad Nasir (43), Dion Fernandes, Nurkholis, dan Jufrinur, yang meraup untung dengan menjual atribut timnas.

Muhammad Nasir (43) biasanya berdagang pakaian di sekitar Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Euforia kemenangan tim nasional (timnas) Indonesia mendorongnya berdagang di depan gerbang menuju Pintu I Gelanggang Olahraga Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Hari itu, Selasa, Nasir menjual beragam jenis kostum timnas dan beragam pernak-pernik yang terkait dengan timnas Indonesia.

Ada pin Garuda seharga Rp 15.000 per buah. Ada juga gantungan kunci seharga Rp 10.000 per buah, dan kostum serta jaket timnas berwarna merah dan putih yang dijual dari Rp 25.000 sampai Rp 75.000 per potong.

Nasir berbelanja di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur; Pasar Cipulir, Jakarta Selatan; dan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Terkadang dia juga menyempatkan diri memesan pernak-pernik timnas ke pusat konveksi di Bandung, Jawa Barat, demi mendapatkan barang yang lebih murah.

Diskon pun menjadi strategi Nasir untuk memasarkan lebih banyak barang. Satu gantungan kunci seharga Rp 10.000 bakal dilepasnya seharga Rp 7.500 apabila ada yang membeli dua sekaligus. Bahkan, ia juga tak segan-segan menerangkan gambar pemain yang menjadi ornamen gantungan kunci.

”Silakan Pak. Ini Gonzales, Oktovianus, Firman Utina, biar lengkap,” kata Nasir kepada calon pembeli setengah baya yang kesulitan mengenali anggota timnas Indonesia.

Kegigihannya tak sia-sia. Dari pagi sampai menjelang tengah malam, Nasir bisa meraih omzet Rp 2 juta per hari dengan keuntungan bersih Rp 500.000. ”Untungnya buat nambahin modal usaha. Alhamdulillah,” ujar Nasir seraya tersenyum.

Dion Fernandes, pedagang lain yang menggelar lapak di dekat Nasir, menuturkan, ia juga menikmati keuntungan yang sama. Bahkan, saat pertandingan semifinal Indonesia melawan Filipina, Dion bisa meraup omzet Rp 4 juta dalam sehari.

Jufrinur (45), yang berdagang di sebelah Dion, malah meraup omzet Rp 6 juta saat pertandingan semifinal tersebut.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com