JAKARTA, KOMPAS.com — Mekanisme penjualan tiket yang berbelit-belit dan kurangnya pengamanan di sekitar tempat penjualan dinilai jadi faktor utama terjadinya kericuhan pada hari penjualan voucer tiket Kategori 3 untuk final Piala AFF 2010 leg kedua antara Indonesia dan Malaysia, Rabu (29/12/2010).
"Kurangnya pengaturan calon penonton yang sudah dan belum dapat kupon antrean menyebabkan situasi menjadi kacau dan berantakan," kata aktivis Arema Senayan, Abdullah Hariri Moenir, ketika ditemui Kompas.com, Minggu (26/12/2010) di depan Masjid Al Bina, kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Abdullah bersama rekan-rekannya sampai memasangkan tali tambang biru di tenda agar antrean tertib sebelum akhirnya rusak. Mereka juga menggeser tenda agar para pengantre bisa berteduh.
Bahkan, puluhan anggota Arema Senayan harus menyelamatkan seorang LOC (panitia pelaksana lokal) yang akan dihajar massa. "Tadi malam, Sabtu (25/12/2010) sekitar pukul 23.30, ada yang coba menyandera (panitia lokal atau LOC), tapi kami berhasil selamatin supaya enggak terjadi chaos. Saat itu, enggak ada petugas keamanan di TKP," ungkap dia.
Abdullah menuturkan, awalnya komunitas penggemar Arema di Jakarta itu menyiasati pembelian tiket dengan menyiapkan 20 orang. Sebagaimana diketahui, tiap pemegang kupon hanya diberi jatah 5 tiket. "Ternyata, meski datang ke stadion Sabtu kemarin pukul 19.00, hanya 14 orang yang dapat kupon berwarna kuning itu," ujarnya.
Setelah memperoleh kupon, ke-14 orang masuk dalam antrean dan dapat di posisi agak di belakang. "Hampir di depan kami itu setengahnya dapat kuitansi pembayaran tiket. Tapi, karena ada orang lain yang memaksakan diri untuk masuk, terjadilah kekacauan. Panitia meninggalkan loket begitu saja dan banyak kuitansi dari panitia masih tercecer di dalamnya," papar Abdullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.