LONDON, MINGGU
akibat gagalnya striker Didier Drogba mengeksekusi penalti saat
Andai saja Drogba tidak gagal dan andai pula Manchester United (MU) dan Arsenal bermain imbang pada laga Selasa dini hari WIB, tim asuhan Pelatih Carlo Ancelotti bertahan di puncak pekan ini. Akibat skor imbang itu, sang juara bertahan terpuruk di urutan keempat di bawah Arsenal, Manchester City, dan MU.
Drogba tampil cadangan dan baru turun di babak kedua, menggantikan John Obi Mikel. Ia mencetak gol menit ke-69, yang sekaligus menyamakan skor 1-1, setelah Chelsea tertinggal oleh gol striker Roman Pavlyuchenko menit ke-15. ”Kami layak menang, tetapi gagal dalam penalti. Tidak apa-apa. Kami tampil bagus. Saya pikir, masa-masa buruk telah berlalu,” kata Ancelotti.
Pelatih Italia itu mengakui, prioritas utama penendang penalti adalah Frank Lampard, yang tampil pada 13 menit terakhir. ”Setelah itu baru Drogba. Lampard belum siap mengambilnya karena belum punya percaya diri. Dia absen lama,” ujar Ancelotti.
Dalam delapan laga terakhir, Chelsea baru menang dua kali. Namun, satu poin dari kandang Tottenham itu dipandang Ancelotti bakal menjadi titik balik penampilan Chelsea ke depan, termasuk ketika menjamu MU (19/12) dan bertandang ke markas Arsenal (27/12).
Optimisme Ancelotti tak berlebihan jika melihat beberapa pilar penting mereka telah kembali, seperti Drogba, Lampard, John Terry, dan Michael Essien.
Sementara perseteruan striker Carlos Tevez dengan klubnya, Manchester City, semakin meruncing. Melalui sebuah pernyataan, Tevez menegaskan, tekadnya hengkang dari Eastland tidak bisa dihentikan karena hubungannya dengan sejumlah pejabat teras klub City telah retak dan tidak bisa diperbaiki lagi.
City diperkirakan tidak akan menjual striker Argentina itu pada bursa transfer Januari. Menurut BBC, jika Tevez mangkir bermain atau berhenti dari klub, City siap menuntut kompensasi senilai puluhan juta poundsterling pada agen Tevez, Kia Joorabchian.