Manajer Arsenal Arsene Wenger memanfaatkan kemenangan ini untuk mengangkat motivasi para pemainnya. Setelah menembus perdelapan final, tidak ada lagi yang perlu ditakuti oleh ”The Gunners”. Wenger coba menghilangkan keraguan setelah pasukannya harus susah payah mengalahkan Partizan di Stadion Emirates, Kamis (9/12).
Arsenal yang belum tampil pada puncak performa kesulitan menembus pertahanan disiplin klub Serbia itu. Gol pertama Arsenal tercipta pada menit ke-30 setelah Robin van Persie dijatuhkan di kotak penalti oleh Marco Jovanovic. Partizan menyamakan kedudukan melalui penyerang Cleo pada menit ke-52.
Wenger memasukkan Theo Walcott untuk menggantikan Andrey Arshavin yang kontribusinya kurang dominan. Marouane Chamakh juga diganti dengan Nicklas Bendtner untuk mempertajam serangan.
Enam menit setelah masuk, Walcott memupus kebuntuan dan mencetak gol pada menit ke-73. Empat menit kemudian, Samir Nasri yang menjadi motor serangan mengunci kemenangan ”The Gunners”, 3-1.
”Saya tidak sepenuhnya gelisah. Khawatir ya, karena Anda tidak bisa mengatakan tidak saat posisi 1-1,” ujar Wenger.
Kemenangan ini belum memuaskan Wenger karena timnya masih kehilangan karakter menyerang dan kesulitan dalam penyelesaian akhir.
”Saya tidak sepenuhnya senang dengan gaya menyerang kami malam ini. Mungkin ini pengaruh kualitas pertahanan Partizan yang bertahan dengan sengat bagus,” ujar Wenger. ”Kami telah menjalani sejumlah pertandingan besar sejak awal musim dan malam ini bukan penampilan terbaik kami.”
Pelatih asal Perancis itu menilai, para pemainnya tidak mampu menemukan kecepatan selama pertandingan. Mereka kehilangan kreativitas membongkar pertahanan lawan dan akurasi umpan-umpannya menurun. Kendala itulah yang menyebabkan Arsenal kalah dalam dua laga tandang melawan FC Braga dan Shakhtar Donetsk.
Wenger menyadari, timnya bisa bertemu dengan tim kuat Barcelona dan Real Madrid di babak 16 besar. Namun, ia optimistis masih bisa membenahi penampilan timnya dengan sisa waktu hingga pertengahan Februari 2011.