Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara, Si Bisu yang Menampar Indonesia

Kompas.com - 16/06/2010, 06:09 WIB

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Undian Piala Dunia 2010 Afrika Selatan menentukan Korea Utara harus berada segrup dengan Portugal, Pantai Gading, dan Brasil. Grup ini kemudian disebut banyak orang sebagai grup neraka.

Grup neraka biasanya diisi oleh tim-tim yang punya reputasi juara atau pemain-pemain bertalenta dan ternama. Mengacu dari hal ini, lantas, di mana keistimewaan Korea Utara?

Jawabannya tak ada. Satu-satunya yang membuat Korut istimewa adalah karena mereka misterius. Jangankan mengorek sejarah atau taktik, untuk membuat para pemain, pelatih, atau staf kontingen mereka bicara pada konferensi pers pun susahnya setengah mati.

Ketika jadwal penyisihan grup menentukan Korut harus bertemu Brasil pada kesempatan pertama, banyak orang yang memprediksi mereka cuma akan menjadi lumbung gol tim "Samba".

Prediksi itu bukan tanpa dasar. Melihat statistik FIFA, Brasil menduduki puncak daftar peringkat tim dunia. Korut sendiri berada di posisi ke-105. Setidaknya, selisih keduanya lebih lebar ketimbang jarak antara Portugal (ke-5) dan Pantai Gading (ke-22).

Namun, statistik tinggal statistik. Fakta sesungguhnya, yaitu ketika kedua tim bertanding, Selasa (15/6/2010), mengatakan bahwa posisi Korea Utara cuma terpisah satu gol dari Brasil. Namun, skor saja tak cukup menggambarkan betapa kekuatan Korea Utara tak bisa dipandang sebelah mata.

Pada pertandingan itu, Brasil harus bersusah payah menyarangkan gol ke gawang RI Myong Guk. Setelah dipaksa menutup babak pertama dengan skor imbang 0-0, Brasil akhirnya memecah kebuntuan berkat gol Maicon pada menit ke-55.

Moral Brasil semakin melambung ketika Elano menggandakan keunggulan pada menit ke-72. Namun, keadaan ini tak membuat Korut menyerah.

Sambil tetap menjaga disiplin permainan, mereka mampu memperpendek jarak menjadi 1-2 berkat gol JI Yun Nam pada menit ke-89. Setelah itu, mereka masih terus bermain ngotot, sampai dipaksa mengerem larinya sendiri ketika wasit Viktor Kassai membunyikan peluit tanda berakhirnya laga.

Korea Utara memang kalah dan belum tentu mendulang kemenangan pada dua laga sisa, di mana Portugal dan Pantai Gading sudah menanti. Namun, mencetak gol balasan ke gawang raja Piala Dunia, dalam keadaan tertinggal dua gol dan dengan sisa waktu satu menit, adalah prestasi.

Bagi Indonesia, pencapaian Korea Utara adalah tamparan bolak-balik seperti Asterix menampar orang-orang Romawi dalam cerita karangan Rene Goscinny dan Albert Uderzo.

Korea Utara, yang kesulitan mengakses siaran Piala Dunia dan setengah mati meminta restu negara untuk mencari (dan mendapatkan) sponsor, mampu mencapai Afrika Selatan, dan mencetak gol ke gawang Brasil setelah tertinggal 0-2 dan menjelang masa injury time pula.

Indonesia, yang punya semuanya (kecuali mungkin semangat dan kejujuran), mulai dari sumber daya manusia, sponsorship, suporter, hingga akses informasi yang jauh lebih luas ketimbang Korut, malah berharap tampil di Piala Dunia dengan memenangi bidding tuan rumah. Ironisnya, untuk melewati jalan pintas seperti itu pun Indonesia juga gagal.

Korea Utara mungkin tak akan meraih poin lagi pada dua pertandingan sisa dan gagal melaju ke putaran kedua. Namun, mereka tetap berhak pulang dengan kepala tegak karena dengan segala keterbatasannya, mereka mampu menjebol gawang Julio Cesar, yang Lionel Messi pun gagal melakukannya.

Sementara nanti Ji Yun Nam bercerita kepada yunior-yuniornya, anak-cucunya, atau tetangga-tetangganya, bagaimana ia menjebol gawang Brasil, di ajang Piala Dunia, dan saat pertandingan cuma menyisakan satu menit, Indonesia mungkin masih cuma sibuk membuat proposal untuk mendatangkan Manchester United atau melobi FIFA untuk menjadikan Indonesia tuan rumah Piala Dunia.

Tentu, kita berharap Indonesia akan lebih baik dari itu. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

    Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

    Liga Inggris
    Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

    Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

    Liga Inggris
    Hasil Man City Vs West Ham 3-1, The Citizens Juara Liga Inggris!

    Hasil Man City Vs West Ham 3-1, The Citizens Juara Liga Inggris!

    Liga Inggris
    HT Man City Vs West Ham: Foden Gemilang, The Citizens Unggul 2-1

    HT Man City Vs West Ham: Foden Gemilang, The Citizens Unggul 2-1

    Liga Inggris
    HT Arsenal Vs Everton: The Gunners Tertahan, Kans Juara Menipis

    HT Arsenal Vs Everton: The Gunners Tertahan, Kans Juara Menipis

    Liga Inggris
    Sebelum Tanding Vs Borneo FC, Bus Madura United Dilempari Telur oleh Oknum Suporter

    Sebelum Tanding Vs Borneo FC, Bus Madura United Dilempari Telur oleh Oknum Suporter

    Liga Indonesia
    Pelatih Soroti Ketenangan dan Konsistensi Ana/Tiwi di Final Thailand Open

    Pelatih Soroti Ketenangan dan Konsistensi Ana/Tiwi di Final Thailand Open

    Badminton
    Hasil Borneo Vs Madura United 2-3 (agg. 2-4), Sape Kerrab Vs Persib di Final Liga 1

    Hasil Borneo Vs Madura United 2-3 (agg. 2-4), Sape Kerrab Vs Persib di Final Liga 1

    Liga Indonesia
    Link Live Streaming Liverpool Vs Wolves, Kickoff 22.00 WIB

    Link Live Streaming Liverpool Vs Wolves, Kickoff 22.00 WIB

    Liga Inggris
    Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Kickoff 22.00 WIB

    Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Kickoff 22.00 WIB

    Liga Inggris
    HT Borneo Vs Madura United, Penalti Cadenazzi Bawa Pesut Etam Unggul 2-1

    HT Borneo Vs Madura United, Penalti Cadenazzi Bawa Pesut Etam Unggul 2-1

    Liga Indonesia
    Penentuan Juara, Arteta Yakin West Ham Hentikan Langkah Man City

    Penentuan Juara, Arteta Yakin West Ham Hentikan Langkah Man City

    Liga Inggris
    Ana/Tiwi Tak Puas Jadi Runner-up Thailand Open 2024

    Ana/Tiwi Tak Puas Jadi Runner-up Thailand Open 2024

    Badminton
    Man City Vs West Ham, Pesan Singkat Guardiola demi Gelar Juara

    Man City Vs West Ham, Pesan Singkat Guardiola demi Gelar Juara

    Liga Inggris
    Arema FC Pilih Apparel Baru demi 'Mengaum' di Liga 1 Musim Depan

    Arema FC Pilih Apparel Baru demi "Mengaum" di Liga 1 Musim Depan

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com