Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Sexting dengan Mengontrol Privasi Anak

Kompas.com - 14/06/2010, 08:34 WIB

KOMPAS.com - Banyak cara yang bisa dilakukan orangtua dan orang dewasa untuk mencegah sexting dari anak dan remaja. Dibutuhkan komitmen, komunikasi, keterbukaan, edukasi, dan menjadi orangtua yang lebih peduli, dalam menjalani pola asuh di era internet.  

Peri Umar Farouk, Ketua Komunitas Jangan Bugil Depan Kamera (JBDK), menjelaskan bahwa edukasi menjadi penting sebagai pembelajaran bagi anak dan orangtua. JBDK sendiri sudah melakukan aktivitas edukasi sejak 2007 dengan berbagai cara. Contohnya kampanye melalui sekolah, komunitas, bahkan menitipkan pesan kepada pemuka agama yang memiliki pengaruh besar. Penyadaran tingkat keluarga serta mengadakan penyuluhan kepada masyarakat juga penting, kata Peri.

"Pengetahuan yang diberikan mulai dari pengantar tren pornografi, UU pornografi dari sisi hukumnya, pemahaman dan kampanye seputar internet seperti internet parenting coach, termasuk juga pola pengasuhan pengasuhan di era internet. Bagaimanapun anak muda yang pertama menerima konsekuensi dari keterlibatannya terhadap pornografi," jelas Peri saat dihubungi Kompas Female.

Lebih lanjut Peri memaparkan bahwa anak dan remaja perlu terus dicerdaskan mengenai bahaya sexting. Termasuk dengan menyadarkan remaja bahwa apapun yang masuk melalui internet tidak akan bisa dihapus. Selain itu, orangtua juga perlu memainkan perannya. Orangtua perlu menanamkan komitmen kepada anak, dan tidak memberikan privasi kepada anak di bawah 18 tahun.

"Anak tidak pernah punya komitmen dengan orangtua, tentang kepemilikan flashdisk, atau gadget lainnya, dan bahkan meng-upload apapun melalui internet. Jika ingin memberikan gadget kepada anak (apapun bentuknya) seharusnya disertai komitmen yang disepakati bersama anak. Sehingga anak tak akan coba-coba memasukkan materi pornografi. Karena anak yang dibiasakan dengan privasi tanpa komitmen, akhirnya tak tercegahkan mengakses pornografi," jelas Peri, menambahkan belum terlambat melakukan berbagai upaya untuk menyadarkan semua pihak untuk tidak terjerumus dalam fenomena sexting.

JBDK, dengan jaringan di beberapa kota di Indonesia, tetap memerlukan kerjasama berbagai pihak dalam kampanye penyadaran semacam ini. Di Riau, perusahaan besar ikut andil dalam menyelenggarakan kampanye. Meski tak bisa melakukan advokasi, dan hanya menerima laporan dan konsultasi, JBDK bermitra dengan banyak lembaga untuk membantu pihak yang menjadi korban sexting, dalam hal ini banyak korbannya adalah perempuan.

Data dan kasus yang terus terkumpul memang semakin memprihatinkan. Dalam kurun 2008 - 2009 saja, Parry Aftab, pengacara yang juga pakar cybercrime di Amerika (mengutip Peri dari esainya tentang pornografi sexting), mengklaim 44 persen pelajar putra pernah mendapatkan materi porno dari pelajar putri satu sekolahnya. Sekitar 15 persen remaja putra menyebar materi porno dengan pasangannya setelah putus hubungan. Peri meyakini angka ini sama dengan kondisi Indonesia, meski belum ada penelitian lebih jauh mengenai validitasnya.

Mari berkaca dari apa yang terjadi pada Jesse Logan (18), remaja Amerika yang bunuh diri karena malu akibat sexting. Cynthia Logan, ibu Jesse, mendedikasikan diri sebagai aktivis penyadaran berkenaan dengan sexting. Kepedulian seperti ini bisa diwujudkan dengan menerapkan sejumlah cara. Seperti cara yang dilakukan Parry Aftab, yang kini menjadi aktivis perlindungan remaja di dunia maya. Ia menerapkan aturan tiga C: content, contact, dan cost, dalam mendampingi anak-anak dengan teknologi.

Content
Harus ada pembelajaran bagi anak-anak tentang pesan atau isi seputar teknologi informasi (internet) dan fasilitasnya.    

Contact
Pembelajaran juga perlu diberikan kepada anak-anak tentang pergaulannya, dengan siapa dia bergaul, dan bagaimana seharusnya.

Cost
Harga tak sekadar bicara fisik, namun juga kesiapan mental saat bersentuhan dengan teknologi, apapun itu bentuknya, terutama internet.

Jika anak perlu mendapatkan edukasi tentang tiga hal, lantas orangtua pun perlu lebih banyak tahu dan cerdas mendampingi anak dan remaja, bukan? Artinya orangtua pun perlu lebih terbuka dengan edukasi seputar pornografi agar anak tak terjebak dalam dunia maya yang memperburuk kualitas hidupnya. Teknologi seharusnya menumbuhkan kelayakan hidup anak dalam era internet seperti sekarang ini.

Informasi:
www.janganbugildepankamera.org
ww.jbdk.org

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com