JAKARTA, KOMPAS.com — Kemenangan dalam laga perdana turnamen sebesar Piala Dunia bisa sangat menentukan langkah selanjutnya. Itu disadari betul oleh Uruguay dan Perancis yang akan saling berhadapan pada babak penyisihan Grup A Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Jumat (11/6/2010).
Sayangnya, kesadaran itu tak membuat keduanya mampu menyiapkan diri menghadapi laga itu dengan baik dan malah masih direpotkan dengan masalah-masalah yang tak bisa disebut enteng.
Perancis, misalnya, berhasil lolos ke putaran final setelah menyingkirkan Irlandia di babak play off dengan agregat 2-1 (1-0, 1-1). Mengingat gol yang mereka cetak di leg kedua merupakan berkah handball Thierry Henry, sejumlah kalangan menilai mereka sebetulnya tak pantas masuk putaran final.
Kritik dan kecaman datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari dalam negeri mereka sendiri. Toh, Perancis jalan terus dan mengklaim mampu membuktikan bahwa mereka pantas masuk putaran final dan bahkan menjadi kandidat juara. Toh, sampai sekarang, janji itu belum terbukti.
Lihat saja performa mereka selama laga persahabatan menjelang putaran final ini. Dari empat kali laga, mereka cuma membukukan satu kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan. Terakhir, mereka menyerah 0-1 kepada China.
Belum selesai menemukan formula jitu mengangkat performa, mereka diguncang prahara kamar ganti menyusul kebijakan Raymond Domenech menjadikan Henry sebagai pemain pengganti selama putaran final. Para pemain memprotes kebijakan Domenech dan minta Henry dimasukkan dalam daftar starter baku karena ia merupakan pemain berpengalaman dan pencetak gol terbanyak bagi "Les Bleus".
Mengingat Domenech merupakan jenis orang yang kebal kritik, sejumlah kalangan menilai dia akan tetap bersikukuh pada keputusannya. Bila betul begitu, pemain Perancis akan masuk ke lapangan dengan menyimpan ganjalan dalam hati dan ini bisa merusak kualitas permainan mereka di lapangan.
Berbeda dari Perancis, Uruguay berhasil membangun kekuatan internal lebih solid. Memang, di babak kualifikasi zona Amerika Latin, mereka cuma finis di tempat kelima, posisi minimal untuk mendapatkan tiket putaran final. Namun, setelah itu, grafik penampilan mereka secara konsisten meningkat.
Selepas babak kualifikasi sampai saat ini, mereka telah melakoni dua laga persahabatan dan membukukan persentase kemenangan seratus persen, yaitu 4-1 atas Israel dan 3-1 atas Swiss.
Dua hasil tersebut melambungkan moral dan kepercayaan diri Diego Forlan dkk, sampai mereka mendapat masalah eksternal. Mereka dijadwalkan terbang dari markas mereka di Kimberly ke Cape Town pada Kamis (10/6/2010) pukul 18.00 waktu setempat. Namun, agenda itu batal karena adanya penundaan jadwal penerbangan akibat masalah teknis. Sejauh ini belum diketahui jadwal penerbangan berikutnya dari Kimberly ke Cape Town.
Memang, ada alternatif transportasi lain dari Kimberly ke Cape Town, yaitu menggunakan kereta api. Namun, mengingat kedua kota itu berjarak 962 kilometer, perjalanan dengan kereta api pasti menguras energi.
Masalah tak selesai di situ. Sejauh ini, menurut Telegraph, panitia lokal yang melayani timnas Uruguay belum memutuskan waktu dan jenis alat transportasi yang akan digunakan Forlan dkk untuk pergi dari Kimberly ke Cape Town.
Situasi yang tak jelas membuat pemain andalan Uruguay, Diego Forlan, emosi. Dalam akun Twitter-nya, Forlan menulis, "Luar biasa. Sehari sebelum turnamen dimulai. Tak adakah penerbangan lain tersedia?"
Bukan tidak mungkin, keresahan dan kekesalan Forlan juga dialami rekan timnya dan bila tak segera teratasi, hal ini jelas mengganggu fokus mereka di lapangan.
Uruguay dan Perancis mungkin akan "berkelahi" dalam keadaan tak maksimal. Namun, siapa pun yang menang, segala kekurangan itu akan membuat kemenangan akan terasa lebih berarti. (*)
Data dan Statistik Pertandingan: URUGUAY VS PERANCIS (GRUP A) Stadion Cape Town, Jumat (11/6/2010) Siaran langsung RCTI, Sabtu (12/6/2010) pukul 01.30 WIB
Susunan pemain: Uruguay (3-5-2): Muslera; Godin, Lugano, Scotti; A Pereira, Gargano, Gonzalez, Perez, M Pereira; Forlan, Suarez Perancis (4-3-3): Lloris; Evra, Abidal, Gallas, Sagna; Malouda, Toulalan, Gourcuff; Ribery, Anelka, Govou
Rekor pertemuan: 01-06-1924: Perancis 1-5 Uruguay (olimpiade) 15-07-1966: Perancis 1-2 Uruguay (Piala Dunia) 21-08-1985: Perancis 2-0 Uruguay (persahabatan) 06-06-2002: Perancis 0-0 Uruguay (Piala Dunia) 19-11-2008: Perancis 0-0 Uruguay (persahabatan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.