Nimes, Tempat Para Matador Berpesta

KOMPAS.com - Kota ke dua di Perancis selatan yang patut dikunjungi menurut padangan mata saya adalah kota Nîmes, huruf î wajib ditulis dengan aksen seperti ini karena merupakan ciri khasnya. Dari kota saya di Montpellier menuju Nîmes hanya 35 menit dengan kendaraan, tapi dari Paris kita bisa langsung menuju kota ini dengan kereta cepat TGV hanya 3 jam. Menggunakan kereta adalah cara yang paling praktis. Bahkan Anda bisa datang ke kota ini dari Avignon atau dari kota saya Montpellier kurang lebih 30 menit dengan kereta.

Nîmes, memasuki kota ini terasa sekali campuran dari berbagai sejarah budaya. Romawi, Spanyol, Provençal, dan pengaruh dari agama Protestan, perbauran atara peninggalan budaya antik dengan moderen. Nimes merupakan salah satu ibu kota paling cemerlang peninggalan zaman Galia Romawi. Kota antik ini terletak di jalan domitianus dimana merupakan tapak tilas Hercules dari kota Roma ke Spanyol untuk mencari barang tambang berharga.

Bila datang dengan  kereta, menemukan kantor turis informasi boleh dibilang berjalan kaki memakan waktu sekitar 15 menit. Di sini kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan. Dari mulai obyek wisata, penginapan hingga tempat makan. Bagi yang berminat untuk bermalam di Nîmes, di sini tersedia penawaran menarik. Menarik, karena sangat praktis, selain hotel berbintang menjadi tempat kita bermalam juga kunjungan obyek wisata sudah termasuk didalamnya. Harga yang ditawarkan dari mulai 81 euros.

Memang tidak ada salahnya bermalam di kota yang selalu meriah oleh pesta koridanya. Karena tak jauh dari Nîmes banyak tempat menawan lainnya yang patut dikunjungi, misalnya Pont du Gard. Jembatan peninggalan romawi abad 18 yang merupakan mahakarya sejarah budaya. Begitu megah dengan arsitek yang luar biasa karena dibangun dari batu-batu tanpa adanya adukan semen dan pasir sepanjang 275 meter, sehingga mendapatkan gelar sebagai peninggalan bersejarah dunia oleh Unesco.

Apa saja yang bisa dilihat di kota mediterania ini? Pertama kita bisa mengunjungi Arena gladiator peninggalan Romawi. Arena yang dibangun sekitar tahun 60 SM dan yang masih bertahan utuh hingga saat ini. Harga masuk ke Arena de Nîmes 7,8 euros sudah termasuk audio guide yang tersedia dalam 8 bahasa, sayang seperti biasa bahasa Indonesia tidak termasuk. Bangunan besar melingkar ini, dulunya dipakai sebagai tempat bertandingannya para gladiator. Yang kemudian sempat berubah menjadi benteng pertahanan dan akhirnya dari mulai tahun 1863 hingga kini dipakai sebagai tempat pertunjukan dan juga tempat korida (adu banteng dengan matador).

Karena itulah Nîmes sangat terkenal juga dengan féria-nya (pesta banteng). Di mana pesta yang diadakan diakhir bulan mei ini banyak didatangi oleh turis macanegara untuk berpesta di sepanjang jalan kota. Selain pesta banteng, kota akan diramaikan oleh beberapa pertunjukan musik dan tentunya menikmati minuman khas setempat, anggur dan pastis.

Saya pernah bersama dengan teman-teman kuliah mencoba mengetahui seperti apa féria de Nîmes itu, tapi terus terang sebaiknya bagi yang tak terlalu senang hingar bingar apalagi melihat suasana menjadi lautan manusia mabuk alkohol, sebaiknya pesta ini cukup dilihat di siang hari saja. Masalahnya semakin malam, suasana semakin hingar bingar. Pemandangannya yang tadinya menarik jadi menyeramkan bagi saya. Banyak pemuda pemudi yang pada tergeletak tak berdaya karena teler...  

Bersambung